Latar Belakang : Medication error merupakan kesalahan tindakan medis atau pelayanan kefarmasian kepada pasien yang sebetulnya bisa dicegah. Kejadian ini disebabkan pemakaian obat, tindakan, dan perawatan yang tidak sesuai dengan aturan atau pedoman yang sudah ditentukan. Kesalahan pengobatan (medication error) dapat terjadi pada 4 fase, yaitu kesalahan peresepan (prescribing error), kesalahan penerjemahan resep (transcribing erorr), kesalahan menyiapkan dan meracik obat (dispensing erorr), dan kesalahan penyerahan obat kepada pasien (administration error). Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya gambaran medication error error pada tahap prescribing, transcribing, dispensing dan administration di farmasi rawat inap di Rumah Sakit Balimed. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan disain cross-sectional dengan penelusuran data secara prospektif. Pengambilan sampel berdasarkan teknik purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder berupa resep yang ada di farmasi rawat inap rumah sakit balimed. Uji analisis menggunakan rumus distribusi frekuensi kumulatif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa fase prescribing terjadi kesalahan pada nomor SIP dokter, rute pemberian, tinggi badan pasien dan berat badan pasien, fase transcribing terjadi kesalahan pada tidak adanya usia pasien dan nomor rekam medik, fase dispensing kesalahan yang terjadi terjadi pada pemberian etiket dan tanggal obat kadaluarsa, sedangkan fase administration tidak terjadi kesalahan. Kesimpulan: Fase prescribing, transcribing, dispensing masih terjadi medication error sedangkan fase administration tidak terjadi medication error di rumah sakit balimed.