<![CDATA[Latar belakang: Pada saat ini, zat warna yang digunakan untuk pewarnaan dibidang mikrobiologi harganya cenderung mahal juga sulit didapatkan. Penyakit TB paru merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Deteksi awal penyakit tuberculosis dilakukan dengan pemeriksaan BTA. Tujuan: Untuk mengetahui ekstrak buah merah (Pandanus conoideus) dan ubi jalar ungu (Ipomoea batatas poiret) dapat dijadikan sebagai pengganti Carbol Fuchsin dan Methylene Blue dalam pewarnaan BTA dengan melihat sensitivisitas dan spesifisitas, juga untuk mengetahui konsentrasi optimal yang bisa digunakan untuk pewarnaan BTA bila dibandingkan dengan pewarnaan Ziehl Neelsen. Metode: Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Uji Diagnostik Non Priority. Hasil: Pemeriksaan BTA secara mikroskopis pada 38 sampel dengan pewarnaan menggunakan ekstrak buah merah konsentrasi 80% didapatkan hasil true positive 3 orang, false positive 4 orang, true negative 30 orang dan false negative 1 orang dengan sensitivitas 75% dan spesifisitasnya 88%, sedangkan pada konsentrasi 60% didapatkan hasil true positive 1 orang, false positive 8 orang, true negative 25 orang dan false negative 4 orang dengan sensitivitas 11% dan spesifisitasnya 75%, hal tersebut tidak terjadi pada ekstrak ubi ungu. Kesimpulan: Ekstrak buah merah 80% lebih optimal dapat digunakan sebagai pengganti carbol fuchsin bila dibandingkan dengan 60%. Ekstrak ubi jalar ungu baik 60% maupun 80% tidak dapat digunakan sebagai pengganti methylene blue dalam pewarnaan BTA.]]>
