Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di wilayah Lusofon memerlukan pendekatan linguistik yang mempertimbangkan struktur bahasa ibu peserta didik. Penelitian ini mengkaji perbedaan sintaksis antara Bahasa Indonesia dan Portugis serta implikasinya terhadap pengembangan materi ajar BIPA di SMAN 1 Aileu, Timor Leste. Menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif, data diperoleh dari analisis teks naratif dan ekspositori kedua bahasa, observasi pembelajaran, dan wawancara dengan pengajar serta peserta didik. Temuan menunjukkan kontras signifikan dalam pola subjek-predikat, sistem afiksasi, dan konstruksi klausa kompleks. Bahasa Indonesia mempertahankan urutan S-P-O-K yang stabil, sedangkan Portugis menunjukkan fleksibilitas urutan konstituen dengan sistem konjugasi verbal yang kompleks. Penelitian ini merekomendasikan integrasi pendekatan kontrastif dalam kurikulum BIPA sebagai strategi pedagogis yang responsif terhadap karakteristik linguistik lokal.