Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas XI.3 MA MAI Purwakarta pada mata pelajaran Fiqih, khususnya Bab 1 materi Jinayah. Rendahnya ketuntasan klasikal menunjukkan bahwa sebagian besar siswa belum mampu mencapai standar kompetensi yang ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa lebih aktif, kritis, dan mampu memahami konsep materi dengan baik. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dipilih karena tekanan pada pemecahan masalah nyata yang dapat melatih kemampuan berpikir kritis sekaligus meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam satu siklus, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 20 siswa kelas XI.3 MA MAI Purwakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar untuk mengetahui pencapaian kognitif siswa, serta observasi untuk melihat aktivitas dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model Problem Based Learning. Rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 84 dengan ketuntasan klasikal mencapai 85%, sedangkan sebelum tindakan ketuntasan klasikal hanya 70%. Hal ini membuktikan bahwa model Problem Based Learning dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi Jinayah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar Fiqih siswa kelas XI.3 MA MAI Purwakarta pada materi Jinayah, meskipun penelitian ini baru dilaksanakan dalam satu siklus.