Membaca merupakan keterampilan dasar yang penting dalam menunjang keberhasilan belajar siswa, sedangkan perpustakaan sekolah berperan strategis sebagai pusat sumber belajar dan sarana penguatan budaya literasi. Namun, dalam praktiknya, perpustakaan sekolah sering kali kurang dimanfaatkan secara optimal. Kondisi tersebut juga terlihat di Perpustakaan SD Muhammadiyah Bersubsidi Galagah Hulu, di mana fasilitas cukup memadai, tetapi koleksi buku tidak tertata dengan baik dan siswa jarang berkunjung karena kebutuhan akademis mereka sebagian besar sudah dipenuhi melalui buku paket. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya minat baca siswa di Perpustakaan SD Muhammadiyah Bersubsidi Galagah Hulu. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa meskipun fasilitas perpustakaan tergolong memadai, koleksi buku tidak tertata dengan baik dan siswa jarang berkunjung karena kebutuhan belajar mereka umumnya telah tercukupi melalui buku paket. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dikombinasikan survei kuantitatif sederhana untuk mengidentifikasi hambatan struktural, kultural, dan motivasional. Temuan penelitian mengungkap bahwa minat baca rendah dipengaruhi oleh: (1) ketersediaan bahan bacaan yang relevan dan pengelolaan koleksi; (2) kebiasaan belajar siswa serta kecenderungan memanfaatkan perpustakaan hanya untuk tugas; (3) dukungan guru dan pelaksanaan program literasi sekolah; (4) faktor lingkungan dan keterbatasan waktu; serta (5) motivasi internal siswa. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian merekomendasikan strategi terpadu berupa penataan koleksi, pelaksanaan program literasi secara rutin, keterlibatan orang tua, serta penguatan peran guru dan manajemen perpustakaan.