Tanah Ultisol merupakan satu diantara jenis tanah yang tersebar luas di Indonesia terutama Kalimantan Barat dan berpotensi untuk digunakan sebagai lahan budidaya tanaman jagung Hibrida. Berdasarkan karakteristiknya, Ultisol memiliki kendala apabila dijadikan lahan pertanian yaitu memiliki pH yang masam hingga sangat masam, unsur harayang rendah, KTK rendah, dan kejenuhan basa rendah. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan penambahan amilioran berupa red mud dan pukan sapi disertai dengan pupuk dasar NPK majamuk (10 g/polybag). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap analisis ANOVA dengan uji F. Apabila terdapat beda nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf kepercayaan 5%. Penelitian ini terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu red mud sebanyak 4 taraf R0 (Tanpa Perlakuan), R1 (100 gram/polybag), R2 (200 gram/polybag), R3 ( 300 gram/polybag) dan faktor kedua Pupuk Kandang Sapi sebanyak 3 taraf S0 (Tanpa Perlakuan), S1( 800 g/polybag), S2 ( 1.200 g/ polybag), sehingga total kombinasi perlakuan sebanyak 12 dan diulang 3 kali sehingga terdapat 36 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan interaksi red mud dan pupuk kandang sapi berpengaruh nyata terhadap Ketersedian Salinitas, pH, Fosfor dan Daya Hantar Listrik. Pemberian red mud secara tunggal memberikan pengaruh pada paremter ketersedian pH, Fosfor, Daya Hantar Listrik, C-organik, Tinggi Tanaman dan Diameter Batang. Pemberian pupuk kandang Sapi secara tunggal memberikan pengaruh pada semua parameter.