Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat literasi keamanan siber dan perilaku mahasiswa dalam mengadopsi langkah-langkah perlindungan digital. Dengan pendekatan kuantitatif berbasis survei dan desain cross-sectional, data dikumpulkan melalui kuesioner daring dari mahasiswa program studi berbasis teknologi di Indonesia, menggunakan purposive sampling untuk menjangkau partisipan yang relevan. Instrumen penelitian mencakup tiga aspek utama: pandangan terhadap penggunaan chatbot berbasis AI Generatif, kebiasaan penggunaan teknologi, dan pemahaman serta sikap terhadap ancaman digital. Analisis statistik dilakukan untuk menilai hubungan antara literasi keamanan digital, kesadaran, dan perilaku mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesadaran keamanan siber mahasiswa berada pada kategori menengah, dengan kesadaran dasar yang cukup baik namun implementasi langkah-langkah spesifik, seperti autentikasi dua faktor dan pengelolaan privasi, masih memerlukan peningkatan. Pembelajaran berbasis AI Generatif, seperti GPT Chatbot, diidentifikasi sebagai pendekatan potensial untuk meningkatkan literasi keamanan siber secara personal dan relevan. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan strategi edukasi keamanan digital yang lebih efektif, memberikan wawasan tentang perilaku mahasiswa, dan menginformasikan institusi pendidikan untuk mengintegrasikan modul keamanan siber ke dalam kurikulum. Temuan ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan dan penyedia alat keamanan dalam menciptakan generasi pengguna digital yang lebih aman dan terinformasi.