Jurnal ini mengkaji konsep Time Value of Money (TVM) dan Economic Value of Time (EVT) dalam konteks keuangan syari'ah. Dalam kehidupan sehari-hari umat muslim banyak diragukan dengan transaksi yang ada saat ini. Pentingnya memahami perbedaan antara antara time value of money dan economic value of time bagi masyarakat muslim agar tidak terjebak dalam transaksi ribawi. Dalam penulisan jurnal ini metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Perbedaan secara konsep time value of money mengartikan uang memiliki nilai waktu sedangkan economic value of time mengartikan waktu memiliki nilai ekonomi. Secara perhitungan time value of money menggunakan diskonto atau bunga sedangkan economic value of time menggunakan rasio berdasarkan tertahannya uang terhadap waktu. TVM, yang menjadi dasar analisis keuangan konvensional, menyatakan bahwa nilai uang saat ini lebih berharga dibandingkan masa depan karena potensi penghasilan dari investasi. Namun, prinsip ini berbenturan dengan keuangan syari'ah yang melarang riba dan mengedepankan keadilan serta keseimbangan. Sebagai alternatif, EVT lebih sesuai dengan perspektif syari'ah, karena menilai waktu sebagai sumber daya ekonomi yang mencerminkan produktivitas dan kontribusi nyata, bukan sekadar akumulasi bunga. Penelitian ini membandingkan kedua konsep ini dengan menyoroti landasan filosofis, implementasi dalam transaksi keuangan, serta dampaknya terhadap pengembangan ekonomi berbasis syari'ah. EVT lebih sejalan dengan prinsip keadilan dan etika Islam, serta berpotensi mendorong sistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan. Metode kualitatif dengan jenis kepustakaan (library research) digunakan dalampenelitianini. Peneliti menggunakan metode penelitian studi kepustakaan karena ingin membangun pemahaman yang mendalam mengenai topik penelitian, identifikasi penelitian terdahulu, dan mengarakan riset lanjutan yang berkaitan dengan topik time value of money versus economic value of time dalam keuangan syari'ah.