Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Pasien Abses Leher Dalam dengan Diabetes Melitus dan Tanpa Diabetes Melitus di Bagian IK THT-KL di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2018 – 31 Desember 2019 Intan, Monica
Malang Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery Journal Vol. 1 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Department of Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Infeksi abses leher merupakan sebuah penyakit serius yang berada pada ruang potensial dan fasia pada bagian leher. Infeksi ini bisa berkembang menjadi abses atau selulitis. Diabetes melitus merupakan salah satu permasalahan kesehatan mayor di dunia. Diabetes mellitus merupakan faktor resiko yang signifikan yang berhubungan erat terjadinya infeksi yang dapat menyebabkan kematian dan komplikasi. Tujuan: Mengetahui gambaran pasien abses leher dalam dengan diabetes melitus dan tanpa diabetes melitus 1 Januari 2018 – 31 Desember 2019. Metode: penelitian deskriptif cross sectional untuk melihat gambaran pasien abses leher dalam dengan diabetes melitus dan tanpa diabetes melitus di bagian IK THT-KL di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2018 – 31 Desember 2019. Hasil: pasien abses leher dalam dengan diabetes melitus lebih banyak pria dengan jumlah 11 orang (61,1%) sedangkan wanita sebanyak 7 orang (25%). Lokasi tersering abses pada pasien diabeters didapatkan pada ruang submandibular (60%) dan ruang submental (28%). Abses melibatkan lebih dari satu ruang leher dalam ditemukan pada pasien DM dan non-DM dengan kuman terbanyak berupa Klebsiella Pneumoniae.   
Tuli Sensorineural Mendadak Bilateral pada Ibu Hamil Intan, Monica; Handoko, Edi
Malang Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery Journal Vol. 2 No. 2 (2023): September 2023
Publisher : Department of Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Tuli sensorineural mendadak merupakan penyakit gawat darurat dibidang THT-KL yang didefinisikan sebagai gangguan pendengaran minimal 30 dB dalam tiga frekuensi yang berdekatan dan tidak lebih dari 72 jam. Tuli sensorineural mendadak bilateral pada kehamilan sangat jarang terjadi dengan etiologi yang belum pasti dan sangat berhubungan dengan penyakit sistemik. Terapi empiris untuk tuli sensorineural mendadak pada ibu hamil masih menjadi kontroversial.  Tujuan: Mengetahui lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya tuli sensorineural mendadak bilateral pada ibu hamil dan bagaimana penatalaksanaannya. Laporan kasus: Dilaporkan 1 kasus tuli sensorineural mendadak bilateral pada ibu hamil. Metode: Telaah literatur berbasis bukti melalui pencarian PubMed, ProQuest, dan Google Scholar dengan kata kunci “sudden sensoryneural hearing loss in pregnancy AND intratympanic corticosteroid injection”. Hasil: Tuli sensorineural mendadak bilateral selama kehamilan memiliki berhubungan erat dengan penyakit sistemik sehinggga diperlukan pemeriksaan yang menyeluruh untuk menentukan penyebabnya. Terapi yang direkomendasikan adalah pemberian steroid sistemik atau topikal. Kesimpulan: Tuli sensorineural mendadak bilateral pada ibu hamil memiliki etiologi yang belum pasti dan biasanya didasari oleh penyakit sistemik. Perubahan fisiologis yang terjadi saat hamil juga dapat mempengaruhi keadaan tuli sensorineural mendadak. Penatalaksaan tuli sensorineural medadak pada ibu hamil masih menjadi kontroversi tetapi pemberian kortikostreoid dianggap sebagai terapi yang paling aman dan efektif. Keberhasilan terapi harus dimonitoring dan dievaluasi hingga enam bulan setelah terapi.Â