Dalam usaha pengembangan produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) PT Narmada Awet Muda menghadapi berbagai risiko. Untuk mengidentifikasi risiko, menerapkan manajemen risiko, dan menentukan kepemilikan risiko (owner of risk) perlu dilakukan analisis yang cukup mendalam terhadap berbagai risiko yang terjadi. Analisis risiko ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan kuisioner, yang didistribusikan kepada responden yang dipilih sebanyak 20 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada 39 risiko pada pengembangan produksi AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) PT Narmada Awet Muda yang dikelompokkan berdasarkan sumbernya. Risiko tersebut mencakup 5 risiko dalam kategori tidak dapat diterima (Unacceptable), 14 risiko dengan kategori tidak diharapkan (Undesirable), 20 risiko dengan kategori dapat diterima (Acceptable) dan tidak ada risiko dengan kategori dapat diabaikan (Negligible). Salah satu tindakan mitigasi yang dilakukan untuk kategori risiko tidak dapat diterima (Unacceptable) yang risiko dominannya bersumber dari risiko pemasaran (market risk) sebanyak 40% dan kategori risiko tidak diharapkan (Undesirable) yang risiko dominannya bersumber pada risiko teknis (technical risk) dan risiko manusiawi (human risk) masing-masing sebanyak 22% yaitu melakukan pengurangan risiko (Risk Reduction) dengan cara penambahan modal dengan melakukan kerja sama investasi baik dengan perusahaan atau perorangan. Kepemilikan risiko untuk kategori risiko tidak dapat diterima (Unacceptable) dan kategori risiko yang tidak diharapkan (Undesirable) yang merupakan risiko dominan (major risk) sebagian besar dimiliki oleh produsen (investor), dalam hal ini risiko harus ditangani oleh semua bagian dengan melakukan koordinasi yang baik pada masing-masing departemen. Kata kunci: Analisis Risiko; Air Minum Dalam Kemasan; Mitigasi; Kepemilikan Risiko