Kegagalan karena tekanan darah merupakan faktor penyebab yang sering terjadi, baik karena terlalu rendah ataupun terlalu tinggi yang melampaui batas ambang persyaratan untuk menjadi calon pendonor darah. Hipertensi terjadi ketika darah yang dipompa jumlahnya banyak, namun pembuluh darah arteri yang akan dilalui oleh darah kecil. Hipertensi ditandai dengan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg, atau tekanan darah sistolik ≥140 mmHg. Pada pendonor darah di UDD PMI DKI Jakarta melakukan pemeriksaan terhadap tekanan darah sebelum mendonorkan darahnya. Kegagalan donasi darah akibat hipertensi, dapat mengurangi pasokan darah di UDD yang berdampak pada berkurangnya akses layanan darah bagi pasien di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hipertensi pada donor rutin di UDD PMI Provinsi DKI Jakarta. Metode: Menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan adalah seluruh pendonor tahun 2022. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 100 pendonor. Alat pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder . Teknik olah data, diolah dengan editing, data entry. Analisa univariat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan analisa bivariat di menggunakan uji korelasi Spearman rank. dengan bantuan program SPSS Versi 26. Hasil: Jenis kelamin pendonor rutin lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan. Usia pendonor rutin paling banyak di usia >50 tahun. Jumlah donasi pendonor rutin sebagian besar 10-24 kali. Pendonor rutin lebih banyak dalam kategori hipertensi stage I. Simpulan: Diharapkan UDD PMI DKI Jakarta dapat membuat kegiatan penyuluhan terkait hipertensi sehingga pendonor rutin dapat memahami dan mencegah didalam kehidupan sehari-hari.