Gandara, Sayiid Nurlie
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penafsiran Surah Al-Ma’un terkait “Orang Salat yang Celaka” Gandara, Sayiid Nurlie; Rusmana, Dadan
Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir Vol. 2 No. 1 (2023): Mashadiruna Jurnal Ilmu Al-Qurân dan Tafsir
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/mjiat.v2i1.23718

Abstract

Tulisan ini bertujuan membahas pendafsiran Surah Al-Mau’n terkait orang-orang salat tetapi celaka. Metode penulisannya dikerjakan secara kajian literatur (literature research). Hasil kajian pada tulisan ini bahwa seorang muslim tidak akan terlepas dari salat, karena salat itu adalah pondasi atau tiang dari agama tersebut, jadi salat merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan beragama. Jika dipahami secara mendalam di dalam salat selain ada hubungan secara langsung dengan Tuhannya secara substansi ada hubungannya juga secara sosial. Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang menerangkan tentang perintah salat, sebaliknya ada ancaman bagi yang meninggalkannya, akan tetapi dalam Al-Qur’an ada ayat yang mengecam bagi orang-orang yang salat. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Ma’un ayat empat fawailun lil mushallin yang artinya kecelakaan bagi orang-orang yang salat. Salat yang bagaimana yang mendapat kecaman Allah sehingga mendapat ancaman akan celaka? Dalam surat tersebut dinyatakan yaitu orang-orang yang lalai, orang-orang yang ria dan mencegah dari berbuat kebaikan. Karena itu, ayat-ayat tersebut orang-orang yang salat yang mendapat kecaman kecelakaan adalah orang-orang yang tidak menghayati secara substansi salat itu sendiri. Salat hanya dalam bentuknya saja, berdiri, ruku, sujud dan sebagainya akan tetapi tidak menghayati substansi dari salat itu senditi. Substansi dari salat diantaranya adalah penghormatan dan pengagungan kepada Allah, oleh karena itu selayaknya menghadap dan meminta harus dengan hormat dan penuh dengan kesungguhan jangan lalai, dan mintalah dengan penuh keikhlasan jangan hanya berpura-pura dan bantulah orang yang membutuhkan jangan menghalangi kepada orang yang akan berbuat baik sebagaimana kita pun ingin di bantu oleh Tuhan.  jadi makna kecelakaan dalam salat jika di rasionalkan seperti ada orang yang datang untuk meminta, akan tetapi permintaannya dengan cara yang tidak serius dan tidak sopan, dan permintaannyapun hanya berpura-pura dan dia datang meminta.