Pendahuluan: Peningkatan tekanan intrakranial (TIK) menjadi pertimbangan penting dalam penanganan pasien preeklamsia. Manifestasi klinis peningkatan TIK pada preeklamsia sulit untuk dideteksi secara klinis, dan pemeriksaan baku emasnya memiliki keterbatasan. Adapun modalitas non-invasif yang memiliki potensi sebagai pengukuran TIK yaitu pulsatile index (PI) dengan transcranial doppler (TCD) dan optic nerve sheath diameter (ONSD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi pulsatile index dengan ONSD terkait nilai TIK. Pasien dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional potong lintang, melibatkan 29 subjek yang terbagi menjadi preeklamsia ringan (PER), preeklamsia dengan gejala berat tanpa gejala neurologis (PEB) dan PEB dengan gejala neurologis (PEBn). Hasil: Pada ketiga kelompok tidak ditemukan adanya perbedaan variasi data demografis. Prevalensi peningkatan TIK menurut ONSD dan pulsatile index (PI) berturut-turut adalah 31% dan 20,7%. Perbedaan nilai rerata ONSD ketiga kelompok secara statistik tidak bermakna (p = 0,134), namun setelah dilakukan analisis Post-hoc, didapatkan perbedaan bermakna antara PER dan PEBn (CI -2,58-0,01 mm, p = 0,048). Rerata PI pada ketiga kelompok tidak berbeda bermakna (p = 0,866). Korelasi tekanan arteri rerata (TAR) baik terhadap ONSD (p =0,054) dan PI (p = 0,403) tidak ditemukan bermakna. Pada studi ini didapatkan korelasi positif sedang antara TCD terhadap ONSD pada pasien dengan preeklamsia (r = 0,657, p = 0,001). Kesimpulan: Pengukuran PI berpotensi untuk menjadi metode pengukuran TIK non-invasif selain ONSD. Studi lebih lanjut diperlukan untuk membandingkan antara pengukuran baku emas dengan TCD dan ONSD pada populasi preeklamsia.