David Rendra Mahardika
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

External Oblique Intercostal Plane Block (EOIPB) sebagai Tambahan Analgesia Multimodal Pasca Laparoskopi Kolesistektomi: Tinjauan Naratif David Rendra Mahardika; Made Agus Kresna Sucandra; Tjokorda Gde Agung Senapathi
Jurnal Anestesiologi dan Terapi Intensif Vol. 1 No. 2 (2025): JATI Agustus 2025
Publisher : Udayana University and Indonesian Society of Anesthesiologists (PERDATIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JATI.2025.v01.i02.p07

Abstract

Pendahuluan: Nyeri pascaoperasi, terutama setelah kolesistektomi laparoskopi, adalah masalah signifikan yang meningkatkan morbiditas dan memperpanjang masa rawat inap. Penanganan nyeri sering kali melibatkan opioid sistemik yang memiliki efek samping merugikan. Oleh karena itu, pendekatan analgesia alternatif yang minim opioid sangat dibutuhkan. Tinjauan naratif ini bertujuan mengevaluasi efektivitas External Oblique Intercostal Plane Block (EOIPB) sebagai tambahan analgesia multimodal pasca kolesistektomi laparoskopi, berfokus pada kualitas analgesia, pemulihan pasien, dan respons inflamasi sistemik. Metode: Tinjauan naratif ini didasarkan pada penelusuran literatur terstruktur dari PubMed, Scopus, ScienceDirect, Cochrane Library, dan Google Scholar. Pencarian menggunakan kombinasi kata kunci seperti "external oblique intercostal plane block", "laparoscopic cholecystectomy", "postoperative pain", "quality of recovery", "neutrophil to lymphocyte ratio", dan "platelet to lymphocyte ratio". Publikasi dibatasi pada tahun 2019–2024, berbahasa Inggris atau Indonesia. Kriteria inklusi meliputi studi primer peer-reviewed (RCT, kohort, observasional) yang mengevaluasi EOIPB atau blok interfasial sebanding, serta melaporkan skor nyeri pascaoperasi, konsumsi opioid, skor quality of recovery (QoR-15), dan/atau nilai neutrophil to lymphocyte ratio (NLR) / platelet to lymphocyte ratio (PLR). Hasil: EOIPB secara konsisten memperpanjang durasi analgesia, menurunkan intensitas nyeri dengan skor visual analog scale (VAS), dan mengurangi konsumsi opioid pascaoperasi secara signifikan. Studi juga menunjukkan profil keamanan EOIPB yang baik dengan insiden efek samping minimal. Bupivakain, agen anestesi lokal yang umum digunakan, tidak hanya memblok transmisi nyeri tetapi juga menunjukkan sifat anti-inflamasi. Meskipun demikian, terdapat heterogenitas dalam teknik dan jenis anestesi yang digunakan antar studi. Kesimpulan: EOIPB adalah teknik blok interfasial yang efektif dan aman untuk manajemen nyeri pasca kolesistektomi laparoskopi, memberikan analgesia yang lebih baik dan mengurangi kebutuhan opioid. Namun, masih diperlukan penelitian lanjutan berskala besar, terstandarisasi, dan multicenter untuk memperkuat bukti ilmiah dan mengevaluasi dampak jangka panjangnya.
External Oblique Intercostal Plane Block (EOIPB) sebagai Tambahan Analgesia Multimodal Pasca Laparoskopi Kolesistektomi: Tinjauan Naratif David Rendra Mahardika; Made Agus Kresna Sucandra; Tjokorda Gde Agung Senapathi
Jurnal Anestesiologi dan Terapi Intensif Vol. 1 No. 2 (2025): JATI Agustus 2025
Publisher : Udayana University and Indonesian Society of Anesthesiologists (PERDATIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JATI.2025.v01.i02.p07

Abstract

Pendahuluan: Nyeri pascaoperasi, terutama setelah kolesistektomi laparoskopi, adalah masalah signifikan yang meningkatkan morbiditas dan memperpanjang masa rawat inap. Penanganan nyeri sering kali melibatkan opioid sistemik yang memiliki efek samping merugikan. Oleh karena itu, pendekatan analgesia alternatif yang minim opioid sangat dibutuhkan. Tinjauan naratif ini bertujuan mengevaluasi efektivitas External Oblique Intercostal Plane Block (EOIPB) sebagai tambahan analgesia multimodal pasca kolesistektomi laparoskopi, berfokus pada kualitas analgesia, pemulihan pasien, dan respons inflamasi sistemik. Metode: Tinjauan naratif ini didasarkan pada penelusuran literatur terstruktur dari PubMed, Scopus, ScienceDirect, Cochrane Library, dan Google Scholar. Pencarian menggunakan kombinasi kata kunci seperti "external oblique intercostal plane block", "laparoscopic cholecystectomy", "postoperative pain", "quality of recovery", "neutrophil to lymphocyte ratio", dan "platelet to lymphocyte ratio". Publikasi dibatasi pada tahun 2019–2024, berbahasa Inggris atau Indonesia. Kriteria inklusi meliputi studi primer peer-reviewed (RCT, kohort, observasional) yang mengevaluasi EOIPB atau blok interfasial sebanding, serta melaporkan skor nyeri pascaoperasi, konsumsi opioid, skor quality of recovery (QoR-15), dan/atau nilai neutrophil to lymphocyte ratio (NLR) / platelet to lymphocyte ratio (PLR). Hasil: EOIPB secara konsisten memperpanjang durasi analgesia, menurunkan intensitas nyeri dengan skor visual analog scale (VAS), dan mengurangi konsumsi opioid pascaoperasi secara signifikan. Studi juga menunjukkan profil keamanan EOIPB yang baik dengan insiden efek samping minimal. Bupivakain, agen anestesi lokal yang umum digunakan, tidak hanya memblok transmisi nyeri tetapi juga menunjukkan sifat anti-inflamasi. Meskipun demikian, terdapat heterogenitas dalam teknik dan jenis anestesi yang digunakan antar studi. Kesimpulan: EOIPB adalah teknik blok interfasial yang efektif dan aman untuk manajemen nyeri pasca kolesistektomi laparoskopi, memberikan analgesia yang lebih baik dan mengurangi kebutuhan opioid. Namun, masih diperlukan penelitian lanjutan berskala besar, terstandarisasi, dan multicenter untuk memperkuat bukti ilmiah dan mengevaluasi dampak jangka panjangnya.