Bioremediasi limbah kopi menghasilkan dua jenis luaran yakni biogas sebagai sumber energi dan lumpur berpotensi dimanfaatkan sebagai kompos. Tujuan penelitian ini yakni mengidentifikasi nilai C/N dan merekomendasikan kompos terbaik dari lumpur hasil bioremediasi limbah kopi dan eceng gondok terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman tomat. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan desain penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari lumpur hasil proses biogas yang diperoleh melalui bioremediasi limbah pengolahan kopi dan campuran eceng gondok sebagai bahan utama dalam proses produksi kompos. Sampel eksperimen meliputi beberapa variasi rasio campuran lumpur biogas, eceng gondok, dan bahan pendukung seperti dedak dan aktivator mikroorganisme. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan uji statistik ANOVA (Analysis of Variance). Penelitian menunjukkan bahwa lumpur hasil proses biogas dari bioremediasi limbah pengolahan kopi yang dicampur dengan eceng gondok dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan baku kompos. Rasio campuran tertentu menghasilkan kompos dengan kualitas terbaik, yaitu memiliki rasio C/N yang ideal (sekitar 10–15), pH netral, serta kandungan nitrogen dan bahan organik yang cukup tinggi. Kompos yang dihasilkan juga menunjukkan kematangan yang baik ditandai dengan warna gelap, bau tanah, dan tekstur remah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan limbah organik seperti lumpur biogas dari limbah kopi dan eceng gondok merupakan solusi efektif dalam mengatasi permasalahan limbah agroindustri serta mendukung pertanian organik. Implikasi dari hasil penelitian ini dapat mendorong pengembangan teknologi pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular, sekaligus meningkatkan kesadaran petani dan industri terhadap pentingnya pengolahan limbah ramah lingkungan.