Alwi, Muhammad Kidri
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Insentif, Beban Kerja, dan Lingkungan Terhadap Kinerja Pegawai di UPT Puskesmas Se-Kab Luwu Utara Tahun 2022 Rusniati, Rusniati; Ahri, Reza Aril; Haeruddin, Haeruddin; Een Kurnaesih; Alwi, Muhammad Kidri; Patimah, Sitti
Journal of Muslim Community Health Vol. 4 No. 2 (2023): APRIL-JUNI (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v4i2.1136

Abstract

yang prima. Selama ini terdapat banyak keluhan masyarakat yang sering berurusan dengan tenaga medis dan Kesehatan di puskesmas seperti lambatnya pelayanan dan ketidak ramahan petugas dalam pelayanan. Metode: Jenis penelitian ini adalah survey dengan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian ini sebanyak 663 pasien dan sampel sebanyak 249 pasien yang dipilih dengan cara probability sampling. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji regresi linear berganda. Hasil: Sebagian besar pekerjaan responden bidan (32%). Hasil analisis uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan insentif, beban kerja, dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan ada beberapa variabel yang ada pengaruhnya terhadap kinerja pegawai. Secara parsial menunjukkan tidak ada pengaruh lingkungan kerja (p=0,210) terhadap kinerja pegawai. Variabel insentif (p=0,037), beban kerja (p=0,000) menunjukkan ada pengaruh, secara simultan berpengaruh terhadap kunjungan ulang pasien rawat jalan (F=0,000). Koefisian determininasi yang dihasilkan sebasar 16.464. Variabel yang paling berpengaruh adalah beban kerja. Kesimpulan: Faktor paling dominan mempengaruhi kinerga pegawai adalah beban kerja. Direkomendasikan kepada puskesmas untuk lebih meningkatkan konsultasi dan koordinasi dengan dinas Kesehatan terkait peningkatan kinerja puskesmas.
Silariang Dalam Pernikahan Dini dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja Perempuan Desa Kareloe Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto Astuti, Ika Novi; Multazam, Andi Muhammad; Alwi, Muhammad Kidri
Journal of Muslim Community Health Vol. 4 No. 2 (2023): APRIL-JUNI (JMCH)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jmch.v4i2.1203

Abstract

Latar Belakang: Silariang yaitu berbicara mengenai perkawinan yang dilakukan dengan keadaan si laki-laki dan si perempuan kabur dari rumah dan melakukan prosesi pernikahan tanpa upacara adat Bugis dan persetujuan keluarga atau wali dari pihak perempuan dengan suatu alasan. Pernikahan usia dini adalah perkawinan pada remaja di bawah usia 19 tahun yang seharusnya belum siap untuk melaksanakan pernikahan. Masa remaja juga menjadi masa yang rentan terhadap resiko kehamilan karena perkawinan usia dini. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam bagaimana peristiwa silariang dalam pernikahan dini berdampak terhadap kesehatan reproduksi remaja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 20 informan, yang terdiri dari 14 informan utama, 1 informan kunci, dan 5 informan pendukung. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, focus group discussion dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis domain. Hasil: Silariang sekaligus pernikahan di usia dini menjadi indikasi kehamilan di usia remaja yang berdampak pada kesehatan khususnya kesehatan reproduksi perempuan dimana banyaknya kasus persalinan macet, keguguran dan perdarahan saat proses melahirkan. Paradigma Masyarakat terkait status pelaku silariang dalam pernikahan dini membuat tekanan emosional pada pelaku silariang sekaligus pernikahan dini yang dimana adanya rasa malu dan takut memeriksakan diri pada tenaga kesehatan yang berdampak pada perkembangan janin dalam kandungan ibu hamil. Lingkungan terjadinya silariang dan pernikahan dini oleh karena hal ini dilakukan juga oleh keluarga bahkan dalam penelitian ini telah terjadi kasus silariang dan nikah dini secara turun temurun.
The Effectiveness of Palu Mayor Regulation Number 19 of 2020 concerning the Implementation of Discipline and Law Enforcement of Health Protocols as an Effort to Prevent and Control Covid 19 in Palu City Ismulail, Andi Muhammad Rifqi; Gobel, Fatmah Afrianty; Arman, Arman; Multazam, Andi Muhammad; Alwi, Muhammad Kidri; Ahri, Reza Aril
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 4 No. 1 (2023): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v4i1.1510

Abstract

Background: The Increasing Cases of the Covid 19 Pandemic to Indonesia, As a form of emergency response, the Palu City Government of Central Sulawesi Province stipulated Palu Mayor Regulation number 19 of 2020 concerning the implementation of discipline and law enforcement of health protocols as an effort to prevent and control corona virus disease 2019. The purpose of this study is to Analyze in Depth the Effectiveness of Palu Mayor Regulation Number 19 of 2020 concerning the Implementation of Discipline and Law Enforcement of Health Protocols as an Effort to Prevent and Control Covid 19 in Palu City based on input, process and output factors. Method: This study used qualitative design, informants came from the Health office, and the people of Palu City. Data collection was conducted through observation, in-depth interviews and document review. The informants in this study were the Head of the Legal Section and the Head of the Health Promotion Section of the Health Office and the community of Palu City, Central Sulawesi Province. Results: BBased on input factors, including socialization and participation, funding, the target of law enforcement of health protocols has run well, then process factors such as the implementation of health protocols and sanctions, monitoring and evaluation, coaching and supervision then output factors such as implementing and complying with health protocols are still not running optimally. Conclusion: Inputs, processes and outputs do not run in accordance with Palu Mayor Regulation Number 19 of 2020 because they are less firm and binding and coercive in the field and there are still communities, both individuals and business actors, who violate rules related to the implementation of discipline and law enforcement of health protocols. The suggestion is to be more assertive and remain consistent in providing education and awareness to the public in implementing health protocols, especially in the city of Palu.