Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan Problem Based Learning (PBL) dalam evaluasi pembelajaran Matematika di sekolah dasar. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara dan observasi kelas, penelitian ini melibatkan guru, siswa, dan kepala sekolah sebagai partisipan utama. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis proses implementasi PBL, dampaknya terhadap pemahaman dan sikap siswa, serta bentuk evaluasi, tantangan, dan dukungan sekolah dalam penerapannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL mengubah model pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada siswa melalui pemecahan masalah kontekstual, kerja kelompok, serta refleksi. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa menemukan konsep Matematika melalui pengalaman belajar nyata. Temuan menunjukkan bahwa PBL meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan pemecahan masalah siswa. Meski demikian, tantangan seperti keterbatasan waktu, perbedaan kemampuan siswa, dan kesulitan dalam merancang masalah kontekstual masih menjadi kendala dalam pelaksanaan. Dukungan sekolah dalam bentuk pelatihan guru, penyediaan media pembelajaran, serta supervisi berkelanjutan terbukti berpengaruh positif terhadap keberhasilan PBL. Evaluasi dilakukan secara menyeluruh mencakup proses, sikap, dan hasil belajar. Secara keseluruhan, PBL terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep Matematika, mendorong partisipasi aktif dan kolaboratif siswa, serta mengembangkan kompetensi abad ke-21 yang mendukung pembelajaran mandiri dan reflektif.