industri kecil sebagian besar rendah pengawasan, memiliki potensi risiko kerja terhadap kapasitas vital paru berasal dari karakteristik pekerja dan kualitas lingkungan. Survei pendahuluan pada konfeksi menemukan pekerja muda, pendidikan rendah, tanpa alat pelindung diri dan sanitasi lingkungan jelek. Tujuan penelitian mengetahui faktor determinan kapasitas paru wanita pekerja konfeksi baju. Jenis penelitian observasional, analitik. Variabel independent karakteristik pekerja dan kualitas udara, variabel dependen kapasitas vital paru. Populasi sampel 18 wanita pekerja konfeksi, metode pengumpulan data wawancara, observasi dan pengukuran. Analisis korelasi regresi sederhana dan ganda. Hasil rata-rata kapasitas vital paru 1.449,56 ml, umur 30,78 tahun (r = 0,346), pendidikan 72,2% SD (r = 0,217), IMT 24,41 (r = 0,044), riwayat penyakit Ispa 88,9% tidak pernah (r = -0,269), pemakaian masker 88,9% tidak pakai (r = -0,134), masa kerja (2,56 tahun (r = -0,221), lama kerja 10,50 jam (r = 0,018), riwayat pekerjaan 50% berdebu (r = -0,188), rata-rata suhu 33,170C (r = 0,378), rata-rata kelembapan 44,97% (r = -0,389), debu di dalam ruang 0,09 mg/m3 (r = -0,391), debu di rumah 0,03 mg/m3 (r = -0,436). Semua variabel independent analisis bivariat korelasi tidak signifikan. Analisis multivariat korelasi regresi ganda r = 0,875, p = 0,002, Y = (-671,14) + 27,29Xumur + 401,18Xpendidikan + (-198,30)Xmasa kerja + (-265,22)Xriwayat pekerjaan + 49,49Xsuhu. Simpulan determinan kapasitas paru; umur, pendidikan, masa kerja, riwayat pekerjaan dan suhu. Perlu pemasangan exhauster guna penyedot debu dan suhu udara keluar ruangan.