Abstrak Indonesia dan beberapa negara tetangganya mengadopsi standar pembebanan angin internasional seperti ASCE, Eurocode, AIJ, AS/NZS, dan NBCC, yang dikembangkan pada kondisi geografis yang berbeda dibandingkan dengan daerah Asia Tenggara, sehingga diperlukan studi komparasi untuk mengetahui perbedaan fundamental dalam pembebanan angin dan hasil respons struktur yang didapatkan dari masing-masing standar pembebanan dengan kondisi angin di Indonesia. Hasil studi komparasi menunjukkan bahwa secara garis besar, masing-masing standar pembebanan menggunakan pendekatan yang sama dalam menentukan beban angin. Perbedaan utama terdapat pada periode ulang kecepatan angin yang digunakan dan nilai averaging time yang digunakan untuk menghitung faktor hembusan. Kemudian, terdapat juga perbedaan pada faktor-faktor lingkungan yang diperhitungkan untuk mendapatkan tekanan velositas, penggunaan persamaan dan nilai gust effect factor serta koefisien tekanan, dan perhitungan beban angin di masing-masing arah pada tiap standar. Studi komparasi ini juga menunjukkan bahwa untuk sebuah kasus struktur tinjauan berupa bangunan super tinggi yang berlokasi di Jakarta, standar pembebanan ASCE memberikan beban angin dan respons struktur terbesar. Kata-kata Kunci: Beban angin, komparasi pembebanan angin, respons struktur, standar pembebanan angin, struktur super tinggi Abstract Indonesia and its neighboring countries adopt international wind loading standards, such as ASCE, Eurocode, AIJ, AS/NZS and NBCC, which are developed in different geographical conditions compared to South-East Asia region. Thus, a comparative study is needed to see the fundamental differences in wind loading and structure response obtained from each loading standards with Indonesia’s wind condition. Comparative study shows that in general, each loading standards use the same approach in calculating wind load. The main differences of each loading standards come from the return period of the wind speed used in calculating wind load and averaging time used in calculating gust factor. Each standard also has differences in the factors used to calculate velocity pressure, the expression and method of gust effect factor and pressure coefficient, and methods for calculating all three directions of wind load in each standard. This study also shows that for the observed structure located in Jakarta used in this study, ASCE standard gives the highest value of design wind load and structure response. Keywords: Wind load, wind loading comparison, structural response, wind loading standards, supertall structure