Pengelolaan keuangan usaha menjadi salah satu faktor kunci suksesnya usaha. Kondisi di lapangan, banyak pelaku UMKM belum menerapkan pengelolaan keuangan secara profesional. Penelitian ini mengkaji tentang faktor penghambat pengelolaan keuangan UMKM di Kota Mataram. Secara khusus UMKM yang bergerak pada sektor makanan dan minuman yang sudah berjalan minimal satu tahun. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi terhadap tujuh informan. Analisis data mengacu pada konsep (Miles et al., 2014) secara berurutan dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini mengungkap bahwa sebagian besar pemilik usaha sudah menerapkan prinsip pengelolaan keuangan sederhana. Hambatan utama yang dihadapi oleh pengelola usaha dalam pengelolaan keuangan profesional yaitu keterbatasan pengetahuan. Pengelola usaha belum memiliki pengetahuan megenai konsep dan teknik pengelolaan keuangan. Hambatan lain antara lain pengelolaan keuangan belum dibutuhkan, catatan sederhana cukup, skala usaha dinilai masih kecil, malas mencatat, pengelolaan keuangan dianggap rumit, kurangnya kesadaran, perputaran uang usaha cepat, dan sudah menghafal rutinitas operasional usaha.Penelitian ini diharapkan menjadi sumber referensi bagi pihak terkait bahwa terdapat banyak hambatan yang dihadapi pelaku UMKM dalam mengelola keuangan usahanya. Pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan perguruan tinggi dapat berperan aktif melalui pelatihan dan pendampingan berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan UMKM agar semakin bertumbuh dan berkontribusi memajukan ekonomi daerah.