Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Terapi Murottal Dalam Mengontrol Skala Nyeri Pada Pasien Dengan Diagnosa Medis Luka Bakar Derajat II Savitri, Diah Aprilia; Arifiyanto, Dafid; Sugiyati, Sri
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No Oktober (2023): Seminar (NiCe-PHResComS - 1)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iOktober.244

Abstract

Pendahuluan: Luka bakar derajat II atau biasa disebut sebagai luka bakar dermis mengakibatkan iritasi pada ujung saraf sensorik sehingga akan terasa lebih nyeri daripada luka bakar superfisial. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penerapan Terapi Murottal dalam mengontrol skala nyeri pada pasien luka bakar. Metode: Studi kasus ini mengaplikasikan tindakan keperawatan yang berbasis bukti (evidence based practice) yang sudah dilakukan oleh Rantiyana, Miranti Florencia, dan Suratun yang menerapkan tindakan terapi musik murottal terhadap penurunan skala nyeri pada pasien luka bakar derajat II. Terapi murottal dilakukan 30 menit selama perawatan luka dan skala nyeri diukur sebelum dan setelah dilakukan terapi murottal menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Pengolahan data dihitung menggunakan cara manual. Hasil: Pengukuran skala nyeri pada Ny.D setelah diberikan terapi murottal selama 4 hari didapatkan penurunan rata-rata skala nyeri sebesar 2,25. Terhitung pada hari pertama sebelum dilakukan perawatan luka skala nyeri 6 dan pada hari keempat setelah perawatan luka skala nyeri 3. Kesimpulan: Penerapan terapi murottal dapat menurunkan skala nyeri pada pasien dengan luka bakar derajat II. Hal ini dapat menjadi acuan untuk tenaga Kesehatan untuk menerapkan terapi nonfarmakologi seperti terapi murottal sebagai pendamping terapi farmakologi.
Pemeriksaan Kesehatan dan Deteksi Status Kognitif Menggunakan Hopkins Verbal Learning Test (HVLT) Mustikawati, Neti; Sari, Dian Novita; Savitri, Diah Aprilia; Ardikasari, Hana Wahyu; Putri, Kurnia Laila Widya; Thamrin, Ghusni
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lanjut usia (lansia) merupakan kelompok umur yang berisiko terhadap munculnya berbagai masalah kesehatan akibat proses degeneratif, sehingga lansia lebih berisiko mengalami penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes mellitus (DM) dan juga demensia. Kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi pada tahun 2019 mengakibatkan terhentinya pelayanan kesehatan posyandu lansia dan posbindu untuk sementara. Hal ini tentu berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat terutama bagi yang berusia lanjut karena tidak bisa melakukan pemantauan kondisi kesehatannya. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mendeteksi penyakit melalui pemeriksaan kesehatan, dan meningkatkan pengetahuan melalui edukasi mengenai demensia, serta melakukan terapi aktivitas yang berkaitan dengan pencegahan demensia yaitu senam otak. Metode pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, deteksi status kognitif, edukasi tentang demensia, dan mendemonstrasikan senam otak. Kegiatan diikuti oleh 64 orang dan dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 27 Mei 2022 di Kelompok Pengajian Muslimat Desa Karangjompo Kec. Tirto, Kab. Pekalongan. Berdasarkan hasil kegiatan didapatkan data bahwa rata-rata usia 58 tahun dengan rentang usia antara 41-80 tahun. Sebagian besar (47%) ibu-ibu anggota pengajian ini memiliki tekanan darah tinggi, 42% tekanan darah normal, dan 11% tekanan darah rendah. Dari 45 ibu yang dilakukan pengukuran gula darah sebagian besar (84%) normal, 11% tinggi, dan 4% rendah. Dari 43 ibu yang dilakukan pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) didapatkan data rata-rata BB adalah 62 kilogram (kg) dengan rentang antara 40-85 kg, rata-rata TB adalah 153 sentimeter (cm) dengan rentang antara 140-159 cm. Berdasarkan IMT didapatkan bahwa sebagian besar (63%) masuk dalam kategori lebih, dan 37% normal. Untuk skor HVLT didapatkan dari 21 ibu yang mengikuti rata-rata adalah 27 dengan rentang skor antara 23-39.
Pengaruh Terapi Musik Religi Terhadap Kontrol Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Sragi II Savitri, Diah Aprilia; Arifiyanto, Dafid
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses menua yang berkelanjutan secara alamiah akan menjadikan lansia mengalami kemunduran struktur dan fungsi organ yang akan menyebabkan penyakit degeneratif salah satunya adalah hipertensi. Jika tidak ditangani dengan benar, hampir seluruh penderita hipertensi akan mengalami gagal jantung. Penanganan hipertensi untuk mengontrol tekanan darah dapat dilakukan melalui terapi komplementer seperti terapi musik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik religi terhadap kontrol tekanan darah pada lansia penderita hipertensi dengan menggunakan sampel 10 responden. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode Quasy Experiment one group pretest-posttest. Hasil uji t-dependent diperoleh p-value 0,001 pada tekanan darah sistol dan 0,001 pada tekanan darah diastole (p ? 0,05) yang berarti ada perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan perlakuan terapi musik. Simpulan dari penelitian ini adalah terapi musik religi mampu mengontrol tekanan darah lansia penderita hipertensi. Oleh karena itu, pada lansia yang menderita hipertensi selain melakukan terapi farmakologi juga disarankan untuk melakukan terapi musik religi untuk mengontrol tekanan darah.