Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Review Jurnal: Pengaruh Intermiten Fasting Dan Suplementasi Omega 3 Terhadap Kestabilan Kadar Insulin Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2: Implikasi Determinan Sosial Safitri Wulansari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 7 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) adalah masalah kesehatan global yang prevalensinya terus meningkat, terutama di negara berkembang. Pengelolaan DMT2 yang efektif sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Pendekatan non-farmakologis, seperti puasa intermiten (intermittent fasting/IF) dan suplementasi omega-3, telah mendapatkan perhatian sebagai strategi potensial dalam pengelolaan DMT2. Review sistematis ini bertujuan untuk mengevaluasi bukti ilmiah terkini mengenai pengaruh IF dan suplementasi omega-3 terhadap kestabilan kadar insulin darah pada pasien DMT2, serta implikasi determinan sosial dalam penerapan intervensi ini. Metode: Pencarian literatur dilakukan pada basis data PubMed, ScienceDirect, dan Scopus menggunakan kata kunci yang relevan. Artikel yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris antara tahun 2014 dan 2024, serta melibatkan uji klinis pada manusia, dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam review ini. Hasil: Sebanyak 25 artikel jurnal yang relevan dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IF efektif dalam menurunkan berat badan, resistensi insulin, kadar glukosa darah, dan HbA1c pada pasien DMT2. Suplementasi omega-3 juga memberikan manfaat positif pada profil lipid, fungsi endotel, dan penanda inflamasi. Kombinasi IF dan omega-3 menunjukkan efek sinergis yang lebih besar dalam meningkatkan parameter metabolik. Determinan sosial, seperti status sosial ekonomi dan akses ke layanan kesehatan, dapat mempengaruhi keberhasilan intervensi ini. Kesimpulan: IF dan suplementasi omega-3 memiliki potensi yang menjanjikan dalam meningkatkan kestabilan kadar insulin darah dan pengelolaan DMT2 secara keseluruhan. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan protokol intervensi, mengevaluasi efek jangka panjang, dan mempertimbangkan implikasi determinan sosial dalam penerapan intervensi ini.
Edukasi IF Dan Pengenalan Aplikasi IF Terhadap Kestabilan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di RS Djatiroto Kabupaten Lumajang Safitri Wulansari; Joko Prasetyo
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 9 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 merupakan salah satu penyakit kronis yang prevalensinya terus meningkat di Indonesia. Penyakit ini ditandai dengan resistensi insulin dan ketidakmampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah, yang apabila tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius. Salah satu metode yang saat ini banyak dibahas untuk membantu mengontrol kadar insulin darah adalah Intermittent Fasting (IF) atau puasa berselang. IF memiliki potensi untuk meningkatkan sensitivitas insulin, menstabilkan kadar gula darah, serta menurunkan berat badan pada pasien diabetes tipe 2. Namun, pemahaman mengenai metode ini di kalangan pasien masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai IF kepada pasien diabetes mellitus tipe 2, serta memperkenalkan aplikasi kesehatan yang dapat membantu mereka dalam menjalankan IF dan memantau kestabilan kadar insulin darah. Program ini dilaksanakan di RS Djatiroto, Kabupaten Lumajang, dengan metode edukasi kelompok dan bimbingan langsung mengenai penggunaan aplikasi kesehatan yang relevan. Hasil dari program pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pasien mengenai metode IF dan manfaatnya dalam mengelola diabetes, sekaligus meningkatkan kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi kesehatan untuk pemantauan mandiri. Dengan edukasi yang komprehensif dan penggunaan teknologi, diharapkan terjadi peningkatan kestabilan kadar insulin darah dan pengurangan risiko komplikasi diabetes pada pasien di wilayah tersebut