Permasalahan limbah rumah tangga, khususnya limbah organik dapur, masih menjadi tantangan serius bagi lingkungan di Indonesia. Limbah dapur seperti sisa sayuran, kulit buah, dan sisa makanan kerap dibuang tanpa pengolahan, sehingga menimbulkan pencemaran, bau tidak sedap, serta potensi penyebaran penyakit. Salah satu solusi alternatif yang ramah lingkungan dan aplikatif adalah mengolah limbah tersebut menjadi kompos. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi sekaligus keterampilan praktis kepada masyarakat Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan mengenai pembuatan kompos sederhana. Metode yang digunakan meliputi ceramah, diskusi, dan praktik langsung (demonstrasi). Hasil kegiatan menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi dari ibu-ibu PKK sebagai peserta, yang ditunjukkan dengan keterlibatan aktif dalam diskusi serta praktik pembuatan kompos menggunakan bahan sederhana seperti tanah, dedaunan kering, limbah dapur, dan air cucian beras. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga secara lebih bijak. Dampak positif yang dihasilkan mencakup aspek ekologis berupa berkurangnya timbunan sampah organik, aspek ekonomi berupa penghematan biaya pupuk, serta aspek sosial berupa lahirnya embrio komunitas pengolah kompos berbasis RT/RW. Kegiatan ini berpotensi direplikasi di wilayah lain dengan karakteristik serupa sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan produktif.