Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Interpretasi Hasil Protein Keton dan Glukosa Metode Carik Celup Urine Pagi dan Urine Tampung 12 Jam pada Penderita Infeksi Saluran Kemih Supliana, Yurika; Drs.Urip; Diarti, Maruni Wiwin; Resnhaleksmana, Dr.Ersandhi
Journal of Indonesia Laboratory Students (JILTS) Vol. 3 No. 1 (2024): Journal of Indonesia Laboratory Students
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jilts.v3i1.42

Abstract

Latar Belakang : ISK merupakan jenis infeksi yang paling sering terjadi di rawat jalan, dengan kejadian seumur hidup sebesar 50-60% pada wanita dewasa. ISK adalah penyakit yang dapat menyebabkan gonorhea, herpes, mikoplasma, kanker, dan juga batu pada saluran kemih. Hasil pemeriksaan protein, keton dan glukosa pada urin terutama pada penderita infeksi saluran kemih (ISK) yang dipengaruhi oleh sampel urin. Gold standard yang digunakan untuk pemeriksaan carik celup yaitu urin pagi dan urin tampung 12 jam belum ditemukan untuk data tersebut. Sehingga perlu dilakukan penelitian apakah variasi sampel urin berpengaruh terhadap hasil protein, keton dan glukosa menggunakan metode pemeriksaan carik celup dalam urin penderita infeksi saluran kemih. Tujuan Peneltian : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis sampel urin terhadap hasil protein, keton, dan glukosa metode carik celup pada penderita Infeksi Saluran Kemih. Metode Penelitian : Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik , yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu atau situasi. Berdasarkan waktunya termasuk peneltian cross sectional . Sampel yang digunakan adalah urine pagi dan urine tampung 12 jam pada penderita infeksi saluran kemih yang dilakukan pemeriksaan protein, keton dan glukosa dengan metode carik celup. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Uji Statistik Non Parametrik Kruskal Wallis . Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil pada pemeriksaan protein dari positif (+) ke positif (+) rata rata dari rendah menjadi tinggi dan tidak diperoleh perbedaan hasil pada pemeriksaan keton dan glukosa. Hasil Uji Statistik : Dianalisis dengan menggunakan uji statistik non parametrik Kruskal Wallis. Pada uji statistik Kruskal wallis diperoleh nilai sig. 0.000<0,05 yang artinya adanya pengaruh yang signifikan antara urine pagi dan uri tampung 12 jam terhadap hasil protein dan nilai yang diperoleh sig. 1.000>0,05 yang artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara urine pagi dan uri tampung 12 jam terhadap hasil keton dan glukosa urine pada urine penderita ISK. Kesimpulan: Variasi sampel urin pagi dan urin tampung 12 jam terjadi perbedaan pada hasil protein dan tidak didapat perbedaan hasil pada keton dan glukosa. Gold standar untuk pemeriksaan pemeriksaan protein, keton dan glukosa pada ISK menggunakan sampel urin pagi hari.