<![CDATA[Kehadiran struktur geologi dan posisinya sebagai fasies pusat pada daerah tengah Pegunungan Menoreh menyebabkan berkembangnya alterasi dan mineralisasi di bagian batuan intrusi andesit. Selain itu daerah fasies pusat/central ini sebagai tempat terbentuknya batuan ubahan epidot-klorit kalsit di sisi barat Gunung Gajah yakni di daerah Kaligesing. Penelitian ini menyelidiki potensi mineralisasi di daerah Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah dengan mengintegrasikan data geofisika gravitasi dan magnetik. Metode gravitasi satelit (GGMPlus) sebagai survei awal dilakukan di area seluas 7x8 km yang mengidentifikasi titik penelitian berdasarkan nilai densitas. Survei geomagnetik yang lebih rinci kemudian dilakukan di plot seluas 3x4 km dengan 248 titik akuisisi yang diukur. Hasil metode gravitasi menunjukkan nilai Anomali Bouguer Lengkap (CBA) berkisar antara 96,9 hingga 128,7 mGal dengan nilai tinggi di bagian barat dan nilai sedang hingga rendah di bagian timur. Variasi ini menunjukkan perbedaan densitas batuan dan potensi kontrol struktural terhadap mineralisasi. Survei geomagnetik mengungkapkan nilai Intensitas Magnetik Total (TMI) berkisar antara -102,7 hingga 584,1 nT dengan daerah bersuseptibilitas tinggi (584,1 hingga 220,3 nT) yang menunjukkan zona-zona yang kaya mineral potensial. Peta Reduce to Pole (RTP) mengungkapkan struktur sesar yang berorientasi utara-selatan dan barat laut-tenggara. Peta filter Total Horizontal Gradien (THG) dan Tilt Angle (TA) menyoroti batas anomali yang menunjukkan sesar-sesar yang mengontrol mineralisasi. Metode geofisika yang terintegrasi dengan data geologi ini secara efektif memetakan struktur-struktur pengendali dan saling menguatkan interpretasi, yang membantu dalam mengidentifikasi zona mineralisasi prospektif.]]>
