Latar Belakang: Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa yang dialami pasien yang ditandai dengan perubahan persepsi yang disebabkan oleh stimulus yang sebenarnya tidak ada. Tanda dan gejala yang biasanya dialami pasien halusinasi antara lain bertindak seolah-olah mendengar suara-suara, tertawa sendiri, menyendiri, melamun, dan berbicara sendiri. Angka kejadian gangguan jiwa di dunia pada tahun 2019 sebanyak 970 juta jiwa sedangkan angka kejadian penderita gangguan jiwa di DIY pada tahun 2022 mencapai 10,93 per mil. Salah satu penanganan yang dapat dilakukan adalah terapi nonfarmakologis dengan terapi Murottal Al-Quran. Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan tingkat halusinasi dan perbedaan skor tanda dan gejala halusinasi sesudah terapi Murottal Al-Quran. Metode: Pada studi kasus ini digunakan metode studi kasus deskriptif, subjek studi kasus diambil 1 responden dengan kriteria inklusi, instrumen yang digunakan yaitu SOP terapi Murottal Al-Quran, lembar penilaian AHRS (Auditory Hallucination Rating Scale) dan lembar penilaian tanda dan gejala halusinasi. Hasil: Penerapan terapi Murottal Al-Quran dilakukan pada 1 responden, yaitu Tn. S. Sebelum terapi, skor AHRS pasien adalah 21 dan skor 7 pada observasi tanda dan gejala halusinasi. Setelah diberikan terapi selama 6 hari, diperoleh skor AHRS 11 dan skor 3 pada observasi tanda dan gejala halusinasi. Kesimpulan: Terapi Murottal Al-Quran efektif dalam menurunkan tingkat halusinasi dan menurunkan tanda gejala halusinasi pada pasien dengan halusinasi pendengaran.