Infeksi nosokomial atau Healthcare-Associated Infections (HAIs) merupakan salah satu masalah utama di rumah sakit yang berkontribusi terhadap peningkatan angka morbiditas, mortalitas, dan biaya perawatan. Unit Perawatan Intensif (ICU) menjadi area dengan risiko tinggi karena penggunaan alat invasif dan kondisi pasien yang rentan. Perawat memiliki peran sentral dalam pencegahan infeksi melalui penerapan praktik kontrol infeksi yang ketat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran perawat dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial di ICU melalui studi observasional. Desain penelitian menggunakan observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional terhadap 35 perawat di ICU RS tipe B di Kendari. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan kuesioner berdasarkan pedoman Infection Prevention and Control (IPC) WHO. Data dianalisis secara deskriptif dan diuji hubungan antara tingkat kepatuhan perawat dengan kejadian infeksi menggunakan uji Chi-Square. Hasil menunjukkan bahwa 82,9% perawat memiliki tingkat kepatuhan tinggi terhadap protokol pencegahan infeksi, terutama pada praktik hand hygiene dan penggunaan APD. Kejadian infeksi nosokomial (VAP, CAUTI, dan HAP) menurun dari 12,5 kasus/1000 patient-days menjadi 6,8 kasus/1000 patient-days setelah peningkatan pengawasan kepatuhan. Analisis Chi-Square menunjukkan hubungan signifikan antara kepatuhan perawat dan penurunan infeksi (p=0,002). Dengan demikian, peran perawat sangat krusial dalam menurunkan angka infeksi nosokomial melalui penerapan praktik pencegahan yang konsisten dan berbasis bukti.