rivera, Velma Nabila
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Alternatif Baru Patogenisitas Hama Oryctes rhinoceros pada Elaeis guineensis Jacq Menggunakan Nematoda Steinernema sp. rivera, Velma Nabila; Susanti, Rini; Eliza, Adhika Septa; Dermawan, Muhammad; Setiawan, Muhammad Dandi Ari; Malatika, Nur
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 28, No 2 (2025)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v28i2.17008

Abstract

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah salah satu komoditas perkebunan yang paling penting di Indonesia. Permasalahan yang sering terjadi pada tanaman kelapa sawit yaitu adanya organisme penggangu tanaman salah satunya yaitu hama Oryctes rhinoceros dimana tingkat serangannya sangat tinggi pada tanaman yang belum menghasikan hingga tanaman menghasilkan mencapai 80%. Salah satu alternatif dalam menekan populasi hama O. rhinoceros yaitu menggunakan musuh alami Steinernema sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Steinernema sp. dalam menekan populasi hama O. rhinoceros pada tanaman kelapa sawit. Penelitian ini di lakukan di Lapangan dengan menggunakan pot. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial dengan 4 taraf perlakuan yaitu dengan mengaplikasikan larutan yang mengandung juvenil infektif Steinernema sp. Adapun perlakuannya sebagai berikut: N0: Kontrol, N1: 30.000 ji/0,1 m3, N2: 60.000 ji/0,1 m3dan N3: 120.000 ji/0,1 m3) dengan 6 ulangan. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian hama O. rhinoceros dengan menggunakan Steinernema sp. mampu menekan populasi hama dengan menimbulkan gejala tubuh hama berwarna coklat kehitaman dan mengkerut. Tingkat daya persentasi terbaik pada mortalitas larva dengan perlakuan N3 (120.000 ji/0,1 m3) mendapatkan hasil 9.56%. Steinernema sp. terbukti mampu menekan populasi O. rhinoceros pada kelapa sawit, meskipun tingkat mortalitas masih rendah, sehingga perlu optimalisasi aplikasi dan penelitian lanjutan agar lebih efektif sebagai agens hayati ramah lingkungan dalam pengendalian hama.