This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ners
Gusmutia, Gusmutia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengetahuan dan Keterampilan Manajemen Pernapasan Sebagai Prediktor Rawat Inap Ulang Dini pada Pasien PPOK Gusmutia, Gusmutia; Gusty, Reni Prima; Berti, Holiness
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.50995

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan masalah kesehatan global dengan angka eksaserbasi dan rawat inap ulang yang tinggi. Rawat inap ulang dini setelah perawatan rumah sakit sering kali mencerminkan kurangnya kemampuan manajemen diri, terutama dalam aspek pengetahuan dan teknik pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengetahuan tentang PPOK dan keterampilan manajemen pernapasan merupakan prediktor rawat inap ulang dini pada pasien PPOK. Desain penelitian analitik potong lintang dengan tindak lanjut prospektif selama 30 hari pasca discharge dilakukan pada 50 pasien PPOK. Data pengetahuan dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur, sedangkan keterampilan manajemen pernapasan (pursed-lip breathing dan pernapasan diafragma) dinilai dengan lembar observasi. Analisis regresi logistik digunakan untuk menentukan faktor prediktor. Rawat inap ulang dini terjadi pada 62 % pasien. Pasien dengan pengetahuan rendah memiliki risiko lebih tinggi mengalami rawat inap ulang (OR= 29,1; 95% CI: 5,37-158; p = 0,000). Pasien dengan keterampilan manajemen pernapasan buruk juga berisiko lebih besar mengalami rawat inap ulang (OR= 2,72; 95% CI: 0,41-18; p = 0,30). Kombinasi pengetahuan rendah dan keterampilan buruk menunjukkan efek prediktif paling kuat (OR=26,7 ; 95% CI: 5-141; p <0,001). Pengetahuan yang terbatas dan keterampilan manajemen pernapasan yang kurang memadai secara signifikan memprediksi rawat inap ulang dini pada pasien PPOK. Intervensi keperawatan perlu memprioritaskan edukasi pasien dan pelatihan teknik pernapasan untuk menekan angka eksaserbasi dan rawat inap ulang.