TK Proklamasi 2 Kelurahan Gondoriyo, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang menghadapi tantangan dalam mengimplementasikan program unggulan prima kultur, terutama pada tahap penanaman dan perawatan tanaman. Permasalahan yang ditemukan antara lain kurangnya pemahaman wali murid dan guru terhadap cara perawatan tanaman yang berkelanjutan, minimnya media tanam yang tersedia, serta rendahnya konsistensi dalam menjaga tanaman yang telah ditanam. Akibatnya, misi program prima kultur TK Proklamasi 2 yang menekankan pembelajaran berbasis lingkungan belum berjalan secara optimal. Tim KKN MIT-20 Posko 27 UIN Walisongo Semarang menghadirkan solusi berupa workshop ramah lingkungan bersama wali murid. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kembali program yang sudah ada dengan cara yang lebih baru, sederhana, dan ramah lingkungan. Workshop ini berfokus pada pelatihan pembuatan 3 produk ramah lingkungan: pembuatan dan pemanfaatan air Eco-Enzyme, Pembuatan pestisida dari rendaman kulit bawang merah-putih, dan pembuatan pot dari gallon bekas. Metode yang digunakan adalah workshop interaktif yang melibatkan demonstrasi secara langsung, sesi tanya jawab, dan praktik bersama. Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan, sosialisasi manfaat dan cara pembuatan air eco-enzyme serta pembuatan pestisida. Selanjutnya, pemberian penjelasan dan demonstrasi pembuatan media tanam dan galon bekas. Setelah itu, peserta melakukan praktek langsung yang dibimbing langsung oleh tim KKN. Pelaksanaan workshop berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam mengelola limbah rumah tangga. Berdasarkan hasil survey responden memiliki minat tinggi untuk menerapkan hasil kegiatan workshop ini serta menilai bahwa kegiatan workshop ramah lingkungan bersama wali murid bermanfaat dan mudah dipahami. Kegiatan ini berhasil menjadi jembatan antara teori dan praktik dalam mewujudkan program prima kultur dan harapannya dapat diterapkan di sekolah lainnya.