Penelitian ini dilatar belakangi belum adanya penelitian yang membandingkan hasil pengeritingan menggunakan metode Rotto Digital Perm dan Rotto Cold Perm dalam menghasilkan hasil pengeritingan rambut yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas kedua metode tersebut dalam menghasilkan ikal rambut ditinjau dari kerapian pola ikal, kelembutan rambut, kilau, volume ikal, dan bentuk rambut secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Subjek penelitian adalah individu dengan jenis rambut tebal, lurus, dan normal yang menjalani proses pengeritingan menggunakan kedua metode, yaitu Rotto Digital Perm dan Rotto Cold Perm. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan rubrik penilaian berbasis skala Likert untuk mengevaluasi hasil pengeritingan rambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Rotto Digital Perm menghasilkan ikal yang lebih alami, berkilau, lembut, dan dan bervolume dibandingkan dengan metode Rotto Cold Perm. Sementara itu, metode Rotto Cold Perm menghasilkan ikal yang lebih tegas dan padat, namun cenderung mengurangi kelembutan dan kilau rambut. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kedua metode tersebut dalam hal kualitas ikal dan kondisi rambut setelah pengeritingan (sig. < 0,05), yang berarti bahwa H₁ diterima. Temuan ini menunjukkan bahwa metode Rotto Digital Perm lebih efektif untuk menghasilkan ikal rambut dan memiliki nilai estetika tinggi pada jenis rambut tebal dan normal.