DAULAY, ULAN DARI
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SHARIA PERSPECTIVE ANALYSIS OF THE FOMO TREND OF NON- HALAL KOREAN FOOD ON MUSLIM CONSUMERS IN INDONESIA DAULAY, ULAN DARI; Poppy Wulandari; Nurfhatih Hayati Zukrufa
J-EBIS (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam) Vol,10 No 1 (2025)
Publisher : IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/j-ebis.v10i1.11970

Abstract

Abstract This research examines the problematic of fomo in consuming Korean food. This research also examines how Islam views the fomo trend of non-halal Korean food among Indonesian Muslims, as well as the essence of halal food for sharia compliance by a Muslim, how the role of importers in distributing Korean food to Indonesia. The benefit obtained from the results of this study is that it can provide an in-depth understanding based on a sharia perspective regarding the fomo trend among Indonesian Muslims in consuming Korean food. This research uses qualitative methods and is described descriptively with data sources based on library research or literature studies from various literatures, which aim to review and evaluate relevant research so as to provide a point of view that can answer research problems. The FOMO trend has an unfavorable impact on individual social activities on social media, with various types of food entering Indonesia whose halalness is unclear. As a devout Muslim, it is necessary to be aware of the importance of the halalness of the food consumed. Based on the analysis and findings of the researchers, several findings can be concluded, namely: The importance of Sharia compliance for a Muslim; Consumer awareness of halal food; The role of Importers and Halal Certification Organizing Bodies for non-halal products circulating in the market. Keywords: halal sertification, fomo trend, muslim consumers, korean food, importir. Abstrak Penelitian ini mengkaji problematika tren fomo dalam mengkonsumsi makanan Korea. Penelitian ini mengkaji bagaimana pandangan Islam terhadap tren fomo makanan Korea non halal di kalangan muslim Indonesia, serta esensi makanan halal bagi kepatuhan syariah oleh seorang muslim, dan peran importir dalam mendistribusikan makanan Korea ke Indonesia. Penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang konsumsi seorang muslim dalam menghadapi tren fomo makanan Korea berdasarkan perspektiv syariah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan diuraikan secara deskriptif dengan sumber data dari dari berbagai literatur dengan tujuan untuk mengkaji dan mengevaluasi penelitian yang relevan sehingga memberikan sudut pandang dalam menjawab permasalahan penelitian. Tren FOMO memberikan dampak yang kurang baik bagi aktivitas sosial individu di media sosial, dengan adanya berbagai macam jenis makanan yang masuk ke Indonesia yang belum jelas kehalalannya. Sebagai konsumen muslim, perlu adanya kesadar akan pentingnya kehalalan makanan yang dikonsumsi. Berdasarkan analisis dan temuan peneliti, maka dapat disimpulkan beberapa temuan yaitu: Pentingnya kepatuhan Syariah bagi seorang muslim; Kesadaran Konsumen akan makanan halal; Peran Importir dan Badan Penyelenggara Sertifikasi Halal atas produk-produk non halal yang beredar di pasar. Kata Kunci: sertifikasi halal, tren fomo, konsumen muslim, makanan korea, importir
The Impact of Factory-to-Costumer Business Model on MSMEs in Indonesia: An Islamic Business Ethics Perspective on Temu Application Daulay, Ulan Dari
Perbanas Journal of Islamic Economics and Business Vol 5 No 2 (2025): Perbanas Journal of Islamic Economics and Business
Publisher : Institut Keuangan-Perbankan Dan Informatika Asia Perbanas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56174/pjieb.v5i2.335

Abstract

This study investigated the impact of the factory-to-customer (F2C) business model, implemented by the Temu application, on the sustainability of local Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Indonesia. The F2C model allows consumers to buy products directly from manufacturers without intermediaries. Although it offers lower prices for consumers, it raises serious concerns for local businesses that struggle to compete with imported goods. This research uses a descriptive method with a qualitative approach. Relevant journal articles, books, and reports were selected through purposive sampling. The collected data were analyzed by comparing sources and identifying key ethical and economic issues. The findings indicate that F2C business practices, purported to be highly efficient and lucrative, contravene Islamic business ethics, specifically justice (adl), transparency (bayan), and the prohibition of uncertainty (gharar). These practices have the potential to engender inequitable competition and disrupt market equilibrium. This research makes a novel contribution to the Islamic economic discourse by underscoring the significance of fair regulation and the role of the government in overseeing digital business practices. The implications of this research underscore the necessity to fortify national regulations grounded in Islamic ethical values, thereby ensuring the sustainability of local MSMEs within the expanding digital business ecosystem.
Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Syariah, Tingkat Pendidikan, dan Pelatihan Standar Akuntansi terhadap Penyajian Laporan Keuangan Daulay, Ulan Dari
Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2025): (July) Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi
Publisher : PT. Altaf Publishing Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70895/jemba.v2i1.50

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengetahuan akuntansi syariah, tingkat pendidikan, dan pelatihan akuntansi terhadap penyajian laporan keuangan pada SD IT Al-Bayan, Desa Suka Maju, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda. Teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan sampel jenuh, yaitu seluruh anggota populasi dijadikan sampel karena jumlahnya relatif kecil sebanyak 14 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas penyajian laporan keuangan, dengan koefisien regresi masing-masing 0,412 (pengetahuan akuntansi syariah), 0,364 (tingkat pendidikan), dan 0,531 (pelatihan akuntansi syariah). R² sebesar 0,67 mengindikasikan bahwa 67% variasi dalam laporan keuangan dapat dijelaskan oleh ketiga faktor tersebut. Penelitian ini merekomendasikan penguatan pelatihan dan pendidikan akuntansi syariah bagi tenaga administrasi untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.