Agustiyansyah, Agustiyansyah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI VIABILITAS BENIH KEDELAI (Glycine max [L.] Merril) PADA BERBAGAI PROPORSI KAPUR TOHOR DALAM DUA UKURAN WADAH SELAMA PENYIMPANAN 17 BULAN Ermawati, Ermawati; Agustiyansyah, Agustiyansyah; Pramono, Eko; Oktavia, Rahma
Jurnal Agrotek Tropika Vol. 13 No. 1 (2025): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 13, FEBRUARI 2025
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v13i1.10650

Abstract

Tujuan penelitian guna menentukan ukuran wadah yang tepat dan kadar kapur tohor yang ideal agar dapat menjaga viabilitas tetap tinggi selama penyimpanan 17 bulan.  Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman ialah lokasi penelitian beserta waktunya di Januari-Juli 2023. Metodologi penelitian ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pada setiap kelompok perlakuan terdapat dua faktor (5x2) disertai pengulangan 3 kali di tiap kelompok. Faktor I ialah proporsi bobot kapur tohor (K) yang mencakup: 0,0% (k0); 7,5% (k1); 15,0% (k2); 22,5% (k3); 30,0% (k4). Faktor II ialah volume wadah simpan (W) yang mencakup; wadah simpan ukuran 3 l (w1) beserta wadah simpan ukuran 5 l (w2). Variabel pengamatan meliputi daya berkecambah, kecepatan pekecambahan, kecambah normal kuat, panjang hipokotil, bobot kering kecambah normal, kadar air beserta daya hantar listrik. Homogenitas ragam perlakuan diuji melalui uji Bartlett, aditivitas data diuji melalui uji Tukey, ketika asumsinya terpenuhi dilakukan pemisahan nilai tengah perlakuan, disambung perbandingan ortogonal di taraf α 5%. Penggunaan wadah simpan 5 l menghasilkan panjang hipokotil (13,84 cm) lebih besar daripada wadah simpan 3 l. Penggunaan proporsi kapur tohor 0 sampai 30% mempertahankan daya berkecambah, kecepatan perkecambahan, panjang hipokotil, dan kecambah normal kuat tetap tinggi, tetapi bobot kering kecambah normal semakin rendah selama penyimpanan 13, 15, dan 17 bulan secara linear. Disarankan untuk melanjutkan penelitian dengan menggunakan proporsi kapur tohor yang berbeda, dan waktu simpan yang lebih lama, serta dilakukan pengujian viabilitas benih di lapang.