<![CDATA[ khusus dikontekstualisasikan dengan karakteristik usaha berbasis komunitas di Kota Gorontalo. Keterbatasan akses pembiayaan formal yang dialami UMKM, akibat rendahnya kapasitas administrasi dan ketiadaan jaminan, menuntut adanya mekanisme penilaian yang mampu merefleksikan kelayakan usaha sekaligus dimensi etis-sosial sesuai dengan maqashid syariah. Dengan menggunakan pendekatan penelitian dasar, kajian ini melibatkan telaah literatur, validasi pakar melalui Content Validity Index (CVI), serta uji coba instrumen skoring pada 49 pelaku UMKM. Indikator skoring dikembangkan dalam tiga dimensi utama: kelayakan usaha, integritas sosial-etis, dan kepatuhan syariah. Analisis CVI mengonfirmasi relevansi seluruh butir indikator (I-CVI > 0,80), sehingga memenuhi kriteria validitas isi. Data lapangan dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan klasifikasi fuzzy logic, yang menghasilkan profil risiko dalam tiga kategori: rendah, sedang, dan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem skoring ini efektif dalam memetakan risiko sambil tetap selaras dengan norma etika Islam, serta menyediakan landasan bagi mekanisme pembiayaan mikro syariah yang lebih inklusif. Studi ini berkontribusi pada integrasi keuangan berbasis nilai-nilai keagamaan dalam pemberdayaan UMKM, serta menawarkan model yang dapat direplikasi oleh BMT dan koperasi syariah di konteks serupa. Kata Kunci: skoring kredit syariah, UMKM, maqashid syariah, fuzzy logic, keuangan Islam]]>
