Pattimahu, Debby. V.
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) DI HUTAN LINDUNG PULAU SAPARUA NEGERI PORTO KECAMATAN SAPARUA KABUPATEN MALUKU TENGAH Tetelepta, Lukas; Mardiatmoko, Gun; Pattimahu, Debby. V.
JURNAL HUTAN PULAU-PULAU KECIL Vol 9 No 2 (2025): JHPPK
Publisher : Program Studi Manajemen Hutan, Pascasarjana Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jhppk.v9i2.20077

Abstract

Adapun tujuan dalam Penelitian ini adalah: menganalisis kondisi ekologi, ekonomi, dan sosial masyarakat pengelola hutan kemasyarakatan, serta menganalisis strategi pengelolaan hutan kemasyaraktan (HKm) dan merumuskan alternatif strategi pengelolaan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Nopember 2023 di Negeri Porto Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah. Pemilihan lokasi ditentukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut (1) memiliki izin pengelolaan HKm, (2) pengelolaan HKm mendukung kearifan lokal dan berbasis pada masyarakat. Pengolahan data dilakukan dari Januari - Desember 2024. Teknik Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penentuan sampel dilakukan dengan memilih kelompok (HKm) Amapolo beranggotakan 30 petani, dengan metode purposive sampling (Sugiyono 2017). Penentuan sampel mempertimbangkan beberapa indikator yaitu anggota yang aktif, umur produktif, dan petani cengkih di dalam hutan kemasyarakatan, kapasitas dan pengetahuan responden dalam memberikan informasi secara lengkap dan relevan. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, dan SWOT. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Aspek ekologi: Areal HKm Amapolo adalah hutan lindung yang mendukung kesuburan tanah dan air. Aspek ekonomi: petani belum merasakan manfaat langsung dari program pengembangan ekonomi berupa kopi tuni di HKm. Aspek sosial: Program HKm Amapolo belum berkembang dengan baik. Menurut hasil pembobotan dari diagram SWOT faktor internal dan eksternal, hasil analisis menunjukkan bahwa faktor internal kekuatan mencapai 1.81; faktor internal kelemahan mencapai 1.67; dan faktor eksternal peluang mencapai 1.91; dan faktor eksternal ancaman mencapai 1.80. Posisi strategi pengembangan hutan kemasyarakatan berada di kuadran 1 dengan nilai koordinat (0.14; 0.11).