This study aims to design and develop a simulator of an automotive engine cooling system that serves both as a practical learning tool and an experimental platform to evaluate the effectiveness of three types of coolant fluids: radiator coolant, mineral water, and demineralized water. The simulator was built using an Arduino-based system equipped with temperature sensors, a heating element, a water pump, and a radiator fan. The experiment focused on three key indicators: the time needed to reach engine operating temperature, the temperature difference between radiator inlet and outlet (ΔT). Results showed that mineral and demineralized water outperformed radiator coolant in terms of thermal efficiency, particularly in heat transfer rate and temperature drop. Beyond numerical results, the simulator also enabled learners to directly observe coolant flow and the function of each component, enhancing their conceptual understanding. This study contributes to the development of accessible, practice-based automotive learning media, while also offering experimental insight into alternative coolant fluids in the context of vocational education. Keywords: simulator, engine cooling system, radiator coolant, demineralized water, automotive education Penelitian ini bertujuan merancang dan membangun sebuah simulator sistem pendingin engine kendaraan ringan yang tidak hanya berfungsi sebagai media pembelajaran praktik, tetapi juga sebagai alat untuk mengevaluasi efektivitas tiga jenis cairan pendingin, yaitu radiator coolant, air mineral, dan air demineralisasi. Simulator dikembangkan dengan menggunakan sistem berbasis Arduino, dilengkapi dengan sensor suhu, elemen pemanas, pompa air, dan kipas radiator. Pengujian dilakukan dengan fokus pada tiga indikator utama: waktu untuk mencapai suhu kerja, perbedaan suhu antara inlet dan outlet radiator (ΔT). Hasilnya menunjukkan bahwa air mineral dan air demineralisasi memberikan performa pendinginan yang lebih baik dibandingkan radiator coolant, terutama dalam hal efisiensi pelepasan panas dan stabilitas suhu. Selain memberikan data eksperimen, simulator ini juga memungkinkan mahasiswa mengamati langsung aliran cairan pendingin dan cara kerja setiap komponen, sehingga membantu meningkatkan pemahaman konsep secara menyeluruh. Penelitian ini memberikan kontribusi nyata dalam menghadirkan media praktik yang aplikatif serta memperkaya referensi eksperimen cairan pendingin dalam lingkungan pendidikan vokasi. Kata Kunci: simulator, sistem pendingin engine, radiator coolant, air demineralisasi, pendidikan otomotif