Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Profitabilitas dan Gender Direksi Keuangan Terhadap Kecurangan Pelaporan Keuangan dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Moderasi Sudibyo, Richard Theodore; Musa, Soebowo
Jurnal Impresi Indonesia Vol. 4 No. 10 (2025): Indonesian Impression Journal (JII)
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jii.v4i10.7121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas dan gender direksi keuangan terhadap kecurangan pelaporan keuangan, dengan kepemilikan institusional sebagai variabel moderasi. Studi ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus manipulasi laporan keuangan di Indonesia yang mengancam integritas pasar modal. Data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2020–2024. Profitabilitas diukur menggunakan indikator Return on Assets (ROA), gender direksi keuangan diidentifikasi melalui keberadaan perempuan pada posisi Chief Financial Officer (CFO), dan kepemilikan institusional diukur berdasarkan persentase saham yang dimiliki institusi. Analisis data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Gretl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas dan gender direksi keuangan berpengaruh negatif signifikan terhadap kecurangan pelaporan keuangan. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi dan CFO perempuan cenderung lebih rendah tingkat manipulasi laporan keuangannya. Selain itu, kepemilikan institusional terbukti memoderasi hubungan kedua variabel independen tersebut terhadap fraud. Selain itu, hubungan profitabilitas terhadap fraud berubah dari negatif menjadi positif ketika dimoderasi oleh kepemilikan institusional, menunjukkan bahwa tekanan dari investor institusional pada perusahaan yang sangat menguntungkan dapat memicu kecenderungan manipulasi. Sebaliknya, pada variabel gender direksi, kepemilikan institusional memperkuat pengaruh negatif terhadap fraud, sehingga keberadaan perempuan pada posisi strategis menjadi semakin efektif dalam menekan praktik kecurangan pelaporan.