Pengelolaan sampah adalah tantangan utama di berbagai daerah, salah satunya ialah Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Terbatasnya Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) serta akumulasi sampah organik yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan serta gangguan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kami Kelompok 9 Tim 1 KKN UNMER Malang berinisiasi membuat program budidaya maggot untuk mengatasi masalah tersebut. Maggot merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) yang dapat mengurai sampah organik sebanyak 35–45% dari total massa yang dikonsumsi dan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak bernutrisi tinggi. Program ini bertujuan untuk meminimalisir sampah organik melalui budidaya maggot dengan metode yang tepat dan efisien. Program ini dilaksanakan melalui survei lokasi, perencanaan, pelaksanaan budidaya maggot, serta evaluasi keberhasilannya. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa budidaya maggot mampu mengurangi volume sampah organik, sehingga mengurangi bau tidak sedap, serta menghasilkan produk bernilai ekonomi seperti pupuk organik dan pakan ternak dengan harga terjangkau yaitu Rp. 6000-7000/kilo. Selain itu, kegiatan ini turut berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Dengan pendekatan ini, budidaya maggot tidak hanya menjadi solusi dalam pengelolaan limbah organik, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemasaran produk maggot sebagai pakan ternak. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari berbagai pihak untuk mengembangkan sistem pengelolaan berbasis maggot yang lebih luas dan berkelanjutan.