Bullying merupakan fenomena kekerasan berulang yang dilakukan oleh individu atau kelompok terhadap pihak yang dianggap lebih lemah, baik secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan data WHO (2020), sekitar 37% remaja perempuan dan 42% remaja laki-laki pernah menjadi korban bullying, menunjukkan urgensi penanganan masalah ini. Kegiatan ini dilaksanakan di Panti Asuhan Al-Naba Tlogowaru melalui metode partisipatif, yaitu penyuluhan menggunakan media PowerPoint, pemutaran video animasi edukasif, sesi tanya jawab interaktif, dan permainan “Lanjut atau Stop” yang dirancang untuk mengukur kemampuan anak-anak membedakan perilaku bullying dan non-bullying, serta evaluasi dengan dua tahap, yaitu evaluasi awal (sebelum kegiatan) dan akhir (setelah kegiatan), dengan indikator keaktifan diskusi dan ketepatan identifikasi perilaku bullying. Hasil evaluasi awal menunjukkan bahwa sebelum kegiatan dimulai, hanya sekitar 30% peserta yang secara spontan mampu memberikan contoh perilaku bullying, sedangkan hasil evaluasi akhir menunjukkan target partisipasi aktif tercapai dengan 60% dari 30 peserta berpartisipasi aktif, melampaui target minimal 50% yang ditetapkan tim. Kemampuan anak membedakan perilaku bullying dan non-bullying menunjukkan 73.3% peserta berada pada kategori baik, 20.0% kategori cukup, dan 6.7% kategori kurang, sehingga hasil ini mencerminkan efektivitas pendekatan partisipatif dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman anak. Program edukasi partisipatif ini efektif meningkatkan pemahaman anti-bullying dan memerlukan dukungan berkelanjutan dengan melibatkan pengurus panti dan pendamping psikologis untuk menciptakan lingkungan yang benar-benar bebas dari bullying.