Transmigrasi adalah salah satu program kependudukan di Indonesia yang sudah berlangsung cukup lama. Dimulai dari jaman pemerintahan kolonial Belanda Tahun 1905 (dikenal dengan istilah kolonisasi) dengan tujuan utama selain untuk mengurangi kepadatan penduduk di Pulau Jawa, juga untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di daerah-daerah luar Jawa. Kepenghuluan Labuhan Tangga Baru merupakan bagian dari Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau yang mengalami proses transmigrasi, pada Tahun 1998. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh transmigrasi terhadap kesejahteraan masyarakat dan pengaruhnya, perkembangan wilayah Kepenghuluan Labuhan Tangga Baru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Analisis pengolahan data yang digunakan adalah analisis metode analisis statistika deskriptif melalui tabel rerata (cross tabulation) menggunakan software SPSS 13. Berdasarkan hasil penelitian terdapat perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat pelaku transmigrasi di Kepenghuluan Labuhan Tangga Baru, dalam hal ini pekerjaan dan tingkat pendapatan yang jauh lebih baik, jika dibandingkan dengan kondisi sosial-ekonomi di daerah asalnya. Peran transmigrasi bagi perkembangan wilayah telah menghasilkan berbagai perubahan pada sarana pendidikan, kesehatan, dan peribadatan. Program transmigrasi di Kepenghuluan Labuhan Tangga Baru berpengaruh baik terhadap masyarakat transmigrasi dan masyarakat tempatan. Transmigration is one of Indonesia's long-standing population programs, dating back to the Dutch colonial era in 1905, originally aimed at reducing population density on the island of Java and providing labor to areas outside of Java. Labuhan Tangga Baru Village, which is located in Bangko District, Rokan Hilir Regency, Riau Province, underwent a transmigration process in 1998.The purpose of this study was to examine the impact of transmigration on community welfare and its implications for the development of Labuhan Tangga Baru Village. The research employed a qualitative descriptive method, utilizing both primary and secondary data collection techniques. Data analysis was conducted using descriptive statistical methods, specifically through cross-tabulation with SPSS 13 software. The findings from previous research indicate that there have been significant improvements in the socio-economic conditions of the transmigrant community in Labuhan Tangga Baru. Employment opportunities and income levels are notably better compared to the conditions in their original regions. Furthermore, the transmigration program has positively influenced regional development, leading to enhancements in educational facilities, health care, and places of worship. Overall, it can be concluded that the transmigration program has had a beneficial effect on the transmigrant community and local peoples.