Proses milling merupakan salah satu metode pemesinan yang banyak digunakan dalam industri manufaktur untuk menghasilkan komponen dengan tingkat akurasi dan presisi tinggi. Keberhasilan proses ini sangat dipengaruhi oleh kestabilan dinamis mesin yang dapat diamati melalui tingkat getaran selama proses pemotongan. Getaran berlebih dapat menurunkan kualitas permukaan, mempercepat keausan pahat, serta mengurangi efisiensi produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi feeding rate terhadap karakteristik getaran dan kekasaran permukaan pada proses milling material Aluminium 6061. Eksperimen dilakukan menggunakan mesin frais konvensional dengan tiga variasi feeding rate yaitu 98 mm/menit, 132 mm/menit, dan 170 mm/menit, pada kedalaman potong 1 mm dan kecepatan spindle konstan 540 rpm. Pengukuran getaran dilakukan dengan sensor accelerometer ADXL345 berbasis Arduino Uno, sedangkan kekasaran permukaan diukur menggunakan Surface Roughness Tester dengan parameter Ra sebagai acuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan feeding rate menyebabkan peningkatan nilai getaran dan kekasaran permukaan. Nilai getaran rata-rata meningkat dari 0,85 mm/s menjadi 0,92 mm/s, sedangkan nilai kekasaran meningkat dari 1,04 µm menjadi 2,19 µm. Meskipun terjadi peningkatan, seluruh nilai getaran masih berada di bawah ambang batas aman ISO 10816, sehingga proses milling berlangsung stabil. Berdasarkan hasil tersebut, feeding rate sebesar 98 mm/menit direkomendasikan sebagai parameter optimal untuk memperoleh kualitas permukaan terbaik dan kestabilan proses yang tinggi.