Abstrak— Perkembangan teknologi pendidikan menuntut adanya inovasi pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menekankan penguasaan kompetensi vokasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan model blended learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Ketenagalistrikan di SMK Negeri 3 Tondano. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi-eksperimen dengan desain non-equivalent control group design. Subjek penelitian terdiri dari dua kelas X Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik, masing-masing 30 siswa. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan blended learning yang memadukan pembelajaran daring menggunakan aplikasi Quizizz dan pembelajaran tatap muka, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan hasil belajar pada kelas eksperimen. Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen sebesar 82,50 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol sebesar 73,10. Analisis N-Gain juga menunjukkan peningkatan lebih besar pada kelas eksperimen (0,57) dibanding kontrol (0,35). Selain itu, persentase ketercapaian KKM pada kelas eksperimen mencapai 90%, lebih tinggi dibanding kelas kontrol yang hanya 60%. Hasil uji t-test menunjukkan signifikansi 0,000 < 0,05, yang berarti terdapat pengaruh signifikan penerapan blended learning terhadap hasil belajar siswa. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa blended learning mampu meningkatkan hasil belajar, memperluas ketercapaian kompetensi, serta mendorong pembelajaran yang lebih interaktif dan fleksibel. Implikasi penelitian ini adalah blended learning dapat direkomendasikan sebagai strategi pembelajaran inovatif untuk memperkuat kualitas pendidikan vokasi di era digital.