Tujuan: Gagal ginjal tahap akhir (End stage Renal Disease, ESRD) merupakan kondisi penurunan laju filtrasi yang mencapai <15 ml/menit /173 m2, dan kondisi ini membutuhkan terapi pengganti ginjal atau dialysis (Lewis, Dirksen, Heitkemper, & Bucher, 2014).  Pasien yang menjalani terapi hemodialisi mengalami berbagai gangguan fisik seperti nyeri, kelelahan, pruritus, gangguan tidur dan konstipasi.(Shariati et al., 2012). Data dari beberapa studi menunjukkan prevalensi gangguan tidur dari 50 % menjadi 88.5% diantara pasien dengan gagal ginjal tahap akhir. (Wei, Chung, Wu, Chung, & Wu, 2011). Tujuan penelitian ini efektifitas terapi akupresur dalam meningkatkan kualitas tidur pasien ESRD dengan hemodialisis yang dirawat di Ruang Hemodialisa RS. Stella Maris Makassar. Metode: penelitian ini menggunakan desai Quasi Experiment, dengan tehnik pengambilan sampel yaitu Accidental Sampling Responden 36 orang dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu: kelompok 1 diberikan akupresur pada titik Shenmen (HT7), kelompok 2 diberikan akupresur pada titik Shenmen (HT7) dan Sayingjiao (SP6) dan kelompok 3 diberikan Shenmen (HT7), Hegu (LI4) dan Sayingjiao (SP6),dilakukan 3 kali seminggu mengikuti jadwal Hemodialisa pasien selama 4 minggu. Sebelum intervensi, dilakukan penilaian awal kualitas tidur pasien dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil: Hasil uji statistic menunjukkan tidak ada perbedaaan (p>0.05) yang signifikan pada Skor PSQI post akupresur pada kelompok 1 , kelompok 2 dan kelompok 3. Terapi akupresur memberikan efek terhadap peningkatan kualitas tidur pasien ESRD yang telah menjalani terapi dialisis secara rutin. Rekomendasi: Terapi akupresur dapat menjadi terapi komplementer di ruang hemodialisa untuk meningkatkan kualitas tidur pasien