Penanganan Kerusakan Jalan merupakan kebutuhan dalam menjaga umur rencana dan tingkat layanan jalan guna mendukung kelancaran transportasi kenyamanan dan keselamatan berkendara pengguna jalan, khususnya kendaraan bermotor baik roda 4 dan roda 2. Identifikasi nilai kondisi jalan secara berkelanjutan diperlukan untuk mendapatkan data dan informasi yang digunakan dalam upaya penanganan pemeliharaan jalan. Metode IRI (International Roughness Index) dan Identifikasi Lapangan secara Visual akan menghasilkan data dan keterangan akan kondisi jalan dan jenis penanganan kondisi jalan sebelum dan setelah dilakukan penanganan, disamping itu akan memberikan informasi terkait dengan kondisi jalan berdasarkan hasil dari metode penilaiannya. Ruas Jalan Nasional Bere-bere - Sopi memiliki panjang 52,19 km dan lebar yang di dominasi 4,50 m dan sebagian lainnya 7,00 m menjadi lokasi dalam melakukan penelitian ini. Analisis Kerusakan Jalan dilakukan dengan menggunakan alat NAASRA yang dipasang pada kendaraan. Berdasarkan hasil analisis Kerusakan Jalan dengan metode IRI (International Roughness Index) dan Identifikasi Lapangan secara Visual menunjukkan bahwa ruas jalan Bere-bere - Sopi dapat dikategorikan buruk atau kritis Poor, yang dilihat berdasarkan nilai rata-rata hasil IRI (International Roughness Index) sebesar 13,87 hal ini ditunjukkan dengan nilai IRI >12 dengan prosentase sebesar 56,22% yang di dominasi Lajur Kiri Jalan, sementara untuk kondisi jalan sedang dengan nilai IRI <8 memiliki persentase sebesar 11,11%. Dengan demikian bentuk penanganan yang direkomendasikan berupa Preservasi Rutin Kondisi Jalan, Preservasi Holding (Penunjang), Preservasi Rehabilitasi Minor Jalan, dan Rehabilitasi Mayor Jalan. Pemeliharaan dan Penanganan Kerusakan ini diperuntukkan pada ruas yang dalam kondisi Rusak Ringan dan Rusak Berat.