This Author published in this journals
All Journal Rancang Bangun
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SEISMIC HAZARD WILAYAH KOTA SORONG PAPUA BARAT DAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PSHA Indah Permatasari; Widodo Pawirodikromo; Adityawan Sigit
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 11 No. 02 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/rb.v11i02.4977

Abstract

Indonesia merupakan wilayah rawan gempa bumi dikarenakan Indonesia menempati tiga lempeng besar dunia dan sembilan lempeng kecil. Lempeng tersebut saling bertemu dan membentuk jalur-jalur pertemuan yang kompleks. Interaksi antar lempeng tersebut membuat Indonesia sebagai wilayah rawan gempa bumi. Kota Sorong adalah salah satu kota di Provinsi Papua Barat Daya. Dimana daerah ini terdapat sesar Sorong yang merupakan retakan besar dalam kerak bumi dan selama 40 juta tahun telah melepaskan potongan daratan yang luas dari Papua sebelah utara dan pulau-pulau yang terbentuk karena adanya sesar ini, sesar Sorong  bergeser kearah barat melintasi lautan dan menuju kearah Sulawesi. Banyak sesar aktif lainnya yang berpotensi menimbulkan gempa di Pulau Papua, seperti halnya Sesar Koor yang membentang dari Raja Ampat sampai Sorong. Sedangkan batas lempeng tektonik di utara Papua membentuk sesar geser yang terjadi di bagian utara yaitu Sesar Sorong-Yapen. Pada September 2016, terjadi gempa bumi dengan skala magnitudo sebesar 6,8 SR (Skala Ritcher) dengan kedalaman 10 meter dari permukaan laut dan berjarak 31 km arah timur laut kota Sorong. Gempa ini tergolong gempa besar yang dapat merusak struktur bangunan pada umumnya. Laporan menyebutkan bahwa terdapat sebanyak 62 orang terluka dan 257 rumah rusak. Seismic hazard analysis bertujuan untuk menentukan suatu batas intensitas gempa tertentu yang berlaku di daerah kajian berdasarkan suatu nilai kemungkinan yang akan terjadi atau terlampaui pada suatu periode tertentu. Metode yang digunakan untuk menentukan batas tersebut adalah Metode Probabilistik – Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA). Beban gempa yang bekerja pada struktur bangunan dapat ditentukan dengan melakukan perhitungan ground motion (gerakan tanah) dipermukaan. Parameter pergerakan tanah yang diperlukan untuk perencanaan infrastruktur tahan gempa adalah percepatan tanah maksimum (Peak Ground Acceleration/PGA) di batuan dasar dan Deagregasi Hazard.