Asharyanto, Muhammad
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FILM DAN VIDEO TANPA MUSIK Asharyanto, Muhammad; Anas, Afdal
Narada : Jurnal Desain dan Seni Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/narada.2023.v10.i1.005

Abstract

Films and videos are works of art that cannot be separated from music as an atmosphere builder to affect the emotions of the audience. So that many of the existing films and videos are built from music as the backing. However, aren't there any films or videos made without using music? By using a qualitative description method the author aims to collect data about films and videos that do not use music. The final results of this study found that there were several films and videos that were produced without using music. Like feature-length films, there is the films Turah. Short films or videos such as Top Soccer Shootout Ever With Scott Sterling (Original), Five Truths: Jerzy Grotowski, and Five Truths: Peter Brook.
MEMPERCEPAT USIA AKTOR FILM SECARA OTOMATIS DENGAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE PADA APLIKASI FACEAPP DAN EBSYNTH Asharyanto, Muhammad
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jsdb.v8i1.2831

Abstract

Melakukan pergantian usia aktor dalam sebuah film biasanya terjadi dengan menggunakan berbagai metode baik animasi CGI, menggunakan aktor pengganti, menunggu pertumbuhan aktor secara alami, dan make up karakter (efek spesial). Kemajuan teknologi dengan munculnya kecerdasan buatan dalam sebuah aplikasi memberikan cara baru dalam proses pergantian usia aktor film. Menggunakan prinsip otomatisasi aplikasi atau menerapkan kecerdasan buatan untuk mengubah usia aktor dari usia muda menjadi usia tua adalah hal yang akan dijelaskan dalam tulisan ini. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan melakukan analisis proses dan hasil akhir sintesis kumpulan gambar untuk melihat kelebihan dan kekurangan (dari segi durasi perubahan wajah dan visual video) dari penggunaan aplikasi FaceApp dan EbSynth. Ini dilakukan untuk memahami apakah aplikasi ini tepat untuk digunakan dalam produksi film. Hasil akhir memperlihatkan bahwa ke dua aplikasi ini dapat digunakan khusus pada adegan sederhana dimana aktornya tidak melihat ke kiri, kanan, atas, dan bawah secara berlebihan karena dapat menimbulkan kerusakan gambar. Jadi untuk produksi film sederhana yang butuh waktu singkat dan dana minim, cara ini masi dapat digunakan untuk produksi film.