Kegiatan perikanan air tawar di Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan, didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap konsumsi protein hewani yang sehat dan berkelanjutan. Salah satu tantangan utama dalam industri ini adalah pemilihan pemasok bahan baku yang andal, terutama dalam hal kualitas, harga, dan efisiensi logistik. PD. PUTRA I’S Cimahi, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ikan air tawar, menghadapi dilema strategis dalam memilih pemasok terbaik dari tiga alternatif yang tersedia, yaitu Cirata, Subang, dan Ciparay. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menentukan pemasok paling optimal dengan menggunakan kombinasi metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Metode AHP digunakan untuk menetapkan bobot kepentingan dari masing-masing kriteria, sedangkan TOPSIS digunakan untuk merangking alternatif berdasarkan kedekatannya terhadap solusi ideal. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas merupakan kriteria terpenting dengan bobot tertinggi sebesar 0,60. Ciparay dinilai sebagai alternatif terbaik dengan skor AHP sebesar 0,67 dan nilai preferensi TOPSIS sebesar 1,000, yang menandakan kedekatan maksimum terhadap solusi ideal. Temuan ini memberikan implikasi strategis bagi perusahaan dalam meningkatkan efisiensi rantai pasok melalui pendekatan pengambilan keputusan berbasis kuantitatif. Penelitian ini juga memperkuat relevansi metode AHP-TOPSIS dalam konteks pemilihan supplier di sektor perikanan air tawar yang dinamis dan kompetitif.