Masalah kesehatan pada lansia umumnya diakibatkan oleh adanya penurunan fungsi organ, salah satunya adalah penurunan fungsi daya ingat, dimana setelah memasuki usia 60 tahun pada setiap 5 tahun kenaikan akan meningkatkan 2 kali risiko penurunan daya ingat lansia tersebut. Selain itu daya ingat juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor termasuk kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, gangguan mental depresi, dukungan sosial, gangguan fungsi fisik dan kurangnya aktivitas fisik yang dapat berujung pada terjadinya demensia. Faktor-faktor gaya hidup seperti aktivitas fisik, status sosial dan kegiatan yang bersifat menstimulasi intelektual, dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan yang berhubungan dengan daya ingat. Pada kasus demensia latihan seperti senam vitalisasi otak dapat menjadi salah satu bentuk olahraga untuk meningkatkan fungsi daya ingat pada lansia. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh senam vitalisasi otak terhadap daya ingat pada lanjut usia penderita demensia. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre eksperimental design dengan pendekatan One group pretest and posttest design. Populasi dalam penelitian ini yaitu lansia yang mengalami penurunan fungsi daya ingat (demensia), teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 25 responden dengan uji statistik menggunakan Wilcoxon signed ranks. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan pada daya ingat responden setelah dilakukan senam vitalisasi otak dengan hasil nilai (P value = 0,000) < a (0,05). Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa senam vitalisasi otak pada lansia penderita demensia sangat baik untuk meningkatkan fungsi daya ingat pada lansia.