Rahayu, Onna Nurul Fitria Diah Ambar
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Risiko Mycobacterium Tuberculosis, Kepadatan Hunian dan Kualitas Fisik Rumah Penderita TB Paru Rahayu, Onna Nurul Fitria Diah Ambar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 13 No 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v13i02.2742

Abstract

Kondisi rumah tidak memenuhi syarat rumah sehat dapat menimbulkan berbagai penyakit. Tuberkulosis adalah salah satu penyakit yang dapat disebabkan faktor lingkungan rumah. Kecamatan Pabean Cantian Surabaya adalah wilayah yang memiliki penemuan kasus baru tertinggi di Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Mycobacterium tuberculosis udara, kepadatan hunian dan kualitas fisik rumah apakah memiliki faktor risiko terjadinya tuberkulosis paru pada penderita TB di Kecamata Pabean Cantian. Kualitas fisik rumah yang dinilai meliputi jenis lantai, pencahayaan dan kelembapan ruang kamar tidur penderita. Penelitian menggunakan analisa kuantitatif deskriptif dengan rancangan case kontrol study perbandingan 1:2. Kelompok kasus adalah penderita TB paru BTA positif pengobatan 2-5 bulan sebanyak 4 responden dan kelompok kontrol adalah penderita TB BTA negative pengobatan 2-5 bulan sebanyak 8 responden. Pengumpulan data dengan instrumen lembar observasi, pengambilan sampel udara menggunakan alat MASS untuk mengetahui bakteri Mycobacterium tuberculosis di udara ruang kamar ridur, thermohygrometer, lux meter dan meteran. Hasil penelitian menunjukkan Mycobacterium tuberculosis udara ruang (OR = 1,8), kepadatan hunian ruang (OR = 1,8), pencahayaan (OR = 1,8), kelembapan (OR = 1,8) dan jenis lantai (OR = 2,3) merupakan faktor risiko terjadinya TB paru. Seluruh variabel bebas menjadi faktor risiko terjadinya TB paru, dimana jenis lantai yang tidak memenuhi syarat menjadi faktor risiko tertinggi terjadinya TB paru. Sehingga perlu adanya peningkatan kesadaran pentingnya lingkungan rumah yang memenuhi syarat kesehatan.
Faktor Risiko Mycobacterium Tuberculosis, Kepadatan Hunian dan Kualitas Fisik Rumah Penderita TB Paru Rahayu, Onna Nurul Fitria Diah Ambar
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 13 No. 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v13i02.2742

Abstract

Kondisi rumah tidak memenuhi syarat rumah sehat dapat menimbulkan berbagai penyakit. Tuberkulosis adalah salah satu penyakit yang dapat disebabkan faktor lingkungan rumah. Kecamatan Pabean Cantian Surabaya adalah wilayah yang memiliki penemuan kasus baru tertinggi di Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Mycobacterium tuberculosis udara, kepadatan hunian dan kualitas fisik rumah apakah memiliki faktor risiko terjadinya tuberkulosis paru pada penderita TB di Kecamata Pabean Cantian. Kualitas fisik rumah yang dinilai meliputi jenis lantai, pencahayaan dan kelembapan ruang kamar tidur penderita. Penelitian menggunakan analisa kuantitatif deskriptif dengan rancangan case kontrol study perbandingan 1:2. Kelompok kasus adalah penderita TB paru BTA positif pengobatan 2-5 bulan sebanyak 4 responden dan kelompok kontrol adalah penderita TB BTA negative pengobatan 2-5 bulan sebanyak 8 responden. Pengumpulan data dengan instrumen lembar observasi, pengambilan sampel udara menggunakan alat MASS untuk mengetahui bakteri Mycobacterium tuberculosis di udara ruang kamar ridur, thermohygrometer, lux meter dan meteran. Hasil penelitian menunjukkan Mycobacterium tuberculosis udara ruang (OR = 1,8), kepadatan hunian ruang (OR = 1,8), pencahayaan (OR = 1,8), kelembapan (OR = 1,8) dan jenis lantai (OR = 2,3) merupakan faktor risiko terjadinya TB paru. Seluruh variabel bebas menjadi faktor risiko terjadinya TB paru, dimana jenis lantai yang tidak memenuhi syarat menjadi faktor risiko tertinggi terjadinya TB paru. Sehingga perlu adanya peningkatan kesadaran pentingnya lingkungan rumah yang memenuhi syarat kesehatan.