Fikri Hardiyah Rahmadani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Asbabun Nuzul: Definisi, Jenisnya Dan Redaksi Serta Urgensinya Fikri Hardiyah Rahmadani; Khairul Fahmi
Indonesian Journal of Multidisciplinary Scientific Studies Vol 1 No 2 (2023): Terbitan Edisi September 2023
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STAI Raudhatul Akmal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33151/ijomss.v1i2.189

Abstract

Ada banyak ulama yang berbeda pendapat dalam mendefinisikan tentang asbab an-Nuzul, diantaranya Az-Zarqani, Ash-Shabuni, Shubhi Shaleh dan Manna’ Khalil Al-Qattan.Akan tetapi Kendatipun redaksi pendifinisian di atas sedikit berbeda, semuanya menyimpulkan bahwa asbab an-nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat Alquran, dalam rangka menjawab, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian tersebut.Asbab an-nuzul merupakan bahan sejarah yang dapat di pakai untuk memberikan keteranganterhadap turunnya ayat Alquran dan memberinya konteks dalam memahami perintah-perintahnya. Sudah tentu bahan-bahan ini hanya melingkupi peristiwa pada masa al-qur’an masih turun (ashr at-tanzil). Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbab an-nuzul dapat kita bagi kepada; Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid danTa’adud an-nazil wa al-asbab wahid.Ungkapan-ungkapan atau redaksi yang di gunakan oleh para sahabat untuk menunjukkan turunnya al-qur’an tidak selamanya sama. Redaksi itu secara garis besar dikelompokkan dalam dua kategori yaitu Sarih (jelas) dan Muhtamilah (masih kemungkinan atau belum pasti).Asbab an-nuzul mempunyai arti penting dalan menafsirkan al-qur’an. Seseorang tidak akan mencapai pengertian yang baik jika tidak memahami riwayat asbab an-nuzul suatu ayat. Pemahaman asbab an- nuzul akan sangat membantu dalam memahami konteks turunnya ayat. Ini sangat penting untuk menerapkan ayat-ayat pada kasus dan kesempatan yang berbeda. Peluang terjadinya kekeliruan akan semakin besar jika mengabaikan riwayat asbab an-nuzul.
Ajaran Tasawuf: Pengertian dan Sejarah Kemunculannya Fikri Hardiyah Rahmadani; Khairul Fahmi
Indonesian Journal of Multidisciplinary Scientific Studies Vol 2 No 6 (2024): Edisi November 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STAI Raudhatul Akmal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33151/ijomss.v2i6.273

Abstract

Ilmu tasawuf merupakan cabang ilmu yang mempelajari tata cara pembersihan hati dari sifat-sifat negatif seperti kesombongan, riya', iri, dan dengki, dengan tujuan untuk menumbuhkan sifat-sifat terpuji. Proses ini ditempuh melalui maqamat yang telah ditentukan serta riyadhah dan mujahadah, yang kesemuanya bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan merasakan kehadiran-Nya dalam diri. Dengan demikian, praktik tasawuf dapat membentuk pribadi yang berbudi pekerti luhur dan bertata krama dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun banyak yang menganggap bahwa mempelajari tasawuf berisiko sesat, sebenarnya ia mengajarkan teladan kehidupan Rasulullah SAW yang sederhana dan dekat dengan Allah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan merujuk pada berbagai referensi jurnal untuk menggali sejarah, perkembangan, serta maqamat dalam ilmu tasawuf. Maqamat tersebut mencakup taubat, zuhud, wara', khauf, dan raja’, yang harus dilalui oleh seorang sufi dalam perjalanan spiritualnya. Bagi mereka yang sungguh-sungguh mengamalkan tasawuf, mereka akan senantiasa bergantung sepenuhnya kepada Allah SWT, dengan keyakinan bahwa kedekatan mereka dengan Sang Pencipta menghilangkan prasangka buruk terhadap-Nya, serta membentuk keteguhan iman dan ketaqwaan yang mendalam.